Mohon tunggu...
Asma QurrotaAyun
Asma QurrotaAyun Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara

26 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul               : Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara
Penerbit           : Lembaga Administrasi Negara
Tujuan             : Meningkatkan pemahaman CPNS mengenai wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, dan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Modul wawasan kebangsaan dan nilai bela negara disusun oleh lembaga administrasi negara. Tujuannya adalah sebagai bahan pelatihan dasar bagi CPNS. Modul ini penting bagi pengembangan sumber daya manusia di pemerintahan. Modul ini memberikan pengetahuan dasar yang kuat bagi CPNS dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Tujuan utama  modul ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuaan CPNS yag berkaitan dengan wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara dan pemahaman mengenai Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dengan demikian, modul "Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara" tidak hanya berfungsi sebagai bahan pelatihan, tetapi juga sebagai fondasi yang membekali CPNS dengan pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi ASN yang profesional, kompeten, dan berintegritas. Melalui modul ini, diharapkan CPNS dapat mengembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, dan kemampuan untuk bekerja dalam sistem administrasi negara dengan lebih baik.

Wawasan kebangsaan membantu menggali pemahaman yang mendalam tentang sejarah, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang menjadi inti dari identitas nasional suatu bangsa. Melalui wawasan kebangsaan, masyarakat dapat membangun kesadaran kolektif tentang persatuan dalam keberagaman, menjaga keutuhan territorial, serta mempromosikan nilai-nilai seperti solidaritas dan kebersamaan. Sementara itu, identitas nasional memberikan fondasi yang kuat bagi wawasan kebangsaan dengan mengangkat kebudayaan, bahasa, dan tradisi yang menjadi ciri khas bangsa tersebut. Dengan demikian, keterkaitan ini tidak hanya membentuk jati diri suatu bangsa tetapi juga memainkan peran penting dalam memelihara stabilitas sosial, menggalang dukungan untuk pembangunan nasional, serta menghadapi tantangan internal maupun eksternal dengan satu visi dan tujuan bersama.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, konsep identitas nasional mengalami perubahan yang semakin kompleks. Globalisasi mempengaruhi individu serta masyarakat dalam mengaktulisasikan kebangsaan mereka. Globalisasi yang mendorong terjadinya integrasi global, di satu sisi membukakan pintu pertukaran ide dan budaya sehingga menghasilkan masyrakat yang lebih terbuka dan terhubung secara global. Akan tetapi di sisi lain, globalisasi juga dapat mengaburkan batas-batas identitas nasional yang mengancam keberlanjutan budaya dan nilai-nilai khas dari suatu negara. Artikel ini berupaya untuk menjabarkan pro kontra tentang bagaimana pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional dari sisi manfaat dan risiko yang berkaitan dengan upaya untuk membuka pintu ke dunia global sembari menjaga pagar kebudayaan nasional.

Globalisasi merupakan suatu proses integrasi sosial, ekonomi, politik yang menghubungkan seluruh negara di dunia melalui jalur perdagangan, teknologi, investasi, informasi dan budaya. Fenomena ini telah mengubah bagaimana cara kita memandang dunia, mempercepat pertukaran informasi dan interaksi antar individu di seluruh dunia. Kecepatan dan kemudahan dalam bertukar informasi memungkinkan individu untuk memiliki cakrawala yang lebih luas dan lebih memahami dan menghargai budaya dan perspektif yang beragam dari belahan dunia. Namun, hal ini juga berpotensi untuk melunturkan batas-batas tradisional identitas nasional karena pengaruh global yang lebih dominan. Bebrapa sebab mengapa globalisasi dapat melunturkan batas-batas tradisional identitas nasional yaitu:

  • Kemajuan teknologi komunikasi: perkembangan internet dan media sosial yang memfasilitasi pertukaran informasi dan penyebaran ide dan budaya yang lebih cepat dari seblumnya.
  • Ekonomi global: adanya ketergantungan ekonomi antar negara yang mengarah pada integrasi pasar dan kebijakan ekonomi yang berstadar global.
  • Mobilitas internasional: migrasi, pariwisata, studi internasional telah membangun masyarakat yang lebih multicultural di banyak negara.
  • Media masa: keberadaan berita dan konten media internasional yang luas mengakibatkan iseseorang memliki akses langsung ke berbagai budaya dan perspektif global.    
  • Pengaruh budaya popular: Kegemaran terhadap budaya popular global seperti music, film, gaya hidup yang dapat menggantikan atau mengubah budaya local.

Dampak globalisasi terhadapa identitas nasional tidak selamanya bersifat negatif. integrasi global dapat memperkaya kehidupan suatu bangsa, memperluas pandangan dunia, dan meningkatkan solidaritas global dalam mengatasi permasalahan global seperti perubahan iklim dan keamanan internasional. Beberapa negara telah membuktikan bahwa integrasi global berdampak positif tanpa mengorbankan keuanikan budaya dan nilai-nilai nasional.

Prancis adalah contoh suatu negara yang secara historis kaya akan budaya dan identitas nasionalnya. Prancis telah membuka diri terhadap budaya global seperti film Hollywood dan music pop intenasional. Meskipun demikian, Prancis tetap mampu mempertahankan keunikan budaya dan Bahasa yang dimiliki. Pemerintah Prancis telah membuat kebijakan perlindungan terhadap Bahasa Prancis dan budaya lokalnya seperti makanan, arsitektur, dan seni. Hal ini memungkinkan Prancis tetap menjadi pusat kebudayaan sampai saat ini. Perancis juga mendorong penggunaan Bahasa Prancis di ruang public, Pendidikan, dan media untuk keberlanjutan bahsa nasionalnya.

Selain Prancis, Jepang juga berhasil mengintegrasikan aspek globalisasi ke dalam budaya tradisional tanpa mengorbankan identitas nasional. Meskipun Jepang telah mengembangkan teknologi modern dan budaya pop seperti anime dan manga yang popular, Jepang tetap memp[ertahankan nilai-nilai tradisional seperti kesopanan, etika kerja yang disiplin, dan perayaan budaya seperti festival Shinto.

Dua negara tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan integrasi global secara bijak dapat memperkaya kebudayaan suatu negara dan memperkuat identitas nasional tanpa menghilankan esensi dan keunikan budaya local. Kita juga belajar bagaimana menyeimbangkan antara integrasi golobal dan perlindungan identitas nasional di era yang serba terhubung seperti sekarang ini.

Meskipun globalisasi dapat memberikan dampak positif, tidak dapat dipungkiri adanya potensi dampak negative dalam bentuk mengaburkan atau mengancam eksistensi identitas nasional. Dalam era globalisasi yang semakin terintegrasi, ada tantangan yang nyata terhadap keberlanjutan dan keberadaan identitas nasional suatu negara. Meskipun integrasi global memberikan manfaat dalam bentuk pertumbuhan ekonomi dan pertukaran budaya, ada argumen bahwa globalisasi dapat mengaburkan atau bahkan mengancam eksistensi identitas nasional. Beberapa alasannya yaitu:

  • Dominasi budaya global: dominasi budaya global seperti Hollywood, media sosial, dan merek global dapat menggerus budaya local dan tradisional karena dapat mengarah ke homogenisasi budaya di seluruh dunia dan hilangnya kekayaan budaya local yang unik.
  • Pengaruh Ekonomi dan Politik: Integrasi ekonomi seringkali mengharuskan masing-masing negara untuk mengadopsi kebijakan ekonomi yang seragam atau selaras dengan standar global yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai atau kebijakan nasional negara tersebut.
  • Perubahan sosial dan demografi: tingginya mobilitas internasional dapat mengubah komposisi demografis suatu negara yang dapat menimbulkan ketegangan sosial dan politik sudatu negara dan memunculkan pertanyaan apakah identitas nasional bersifat inklusif atau ekslusif.

Perlu pendekatan strategis untuk mencapai keseimbangan antara integrasi global dan perlindungan identitas nasional. Pendekatan ini meliputi Pendidikan nasional dan implementasi kebijakan perlindungan budaya. Pendidikan nasional memainkan peran penting dalam membangun dan memperkuat identitas nasional. Melalui kurikulum yang terencana, institusi Pendidikan yang ada dapat mentransmisikan nilai-nilai, sejarah, dan budaya nasional kepada generasi muda. Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan diantaranya:

  • Kurikulum nasional yang terintegrasi: ketersediaan kurikulum nasional yang mencangkup aspek budaya, sejarah, bahsa, dan nilai-nilai nasional.
  • Pendidikan patriotisme: pengembangan pendidikan yang membentuk rasa bangga dan kesetiaan terhadap tanah air, dan mengajarkan pentingnya pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.
  • Penghargaan terhadap keanekaragaman: integrasi pelajaran tentang keragaman agama, budaya, Bahasa dalam bingkai kesatuan nasional untuk memberikan pemahaman bahwa perbedaan merupakan bagian dari kekayaan nasional.

Selain pendekatan melalui pendidikan nasional, implementasi kebijakan perlindungan budaya juga penting. Beberapa langkah yang dapat diambil diantaranya:

  • Perlindungan warisan budaya: penerapan kebijkan perlindungan  situs-situs bersejarah, Bahasa dan budaya tradisional dari ancaman globalisasi.
  • Promosi kesenian local: Dukungan dan promosi kesenian dan music local sebagai ekspresi kebudayaan yang unik.
  • Regulasi media dan konten digital: Penerapan regulasi yang mengatur konten media local dan digital yang berkualitas.
  • Pengembangan ekonomi berbasis kebudayaan: Mendukung pengembangan industry kreatif dan pariwisata berbasisi budaya yang tidak hanya berorientasi pendapatan tetapi juga promosi warisan budaya local.

Kesimpulannya, identitas nasional di era globalisasi saat ini menghadapi tantangan kompleks yang berpengaruh terhadap individu dan masyarakat dalam mengaktualisasikan rasa kebangsaan mereka. Globalisasi mendorong percepatan integrasi global, meskipun mengancam keberlanjutan budaya dan nilai-nilai nasional suatu negara. Strategi yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara integrasi global dan pemeliharaan  identiitas nasional dapat ditempuh melalui penguatan pendidikan nasional dan implementasi kebijakan perlindungan budaya. Sebagai penutup, perlu diingat bahwa identitas nasional ialah konsep yang dinamis dan terus berubah seiring waktu. Setiap negara berhak untuk mengelola globalisasi secara bijak, menjaga kekayaan budaya, dan memperkuat identitas nasional sebagai bagian integral dari warisan dunia yang multicultural. Melalui usaha Bersama, kita dapat bekontribusi dalam membangun dunia yang lebih inklusif sehingga setiap bangsa dapat merayakan keunikannya sambal berpartisipasi dalam komunitas global yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun