Mohon tunggu...
asleepydude
asleepydude Mohon Tunggu... Freelancer - Motion Graphics Artist

Hobi saya hanya membaca bukan menulis, terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sikap Konsisten dari Seseorang yang Dikenal dengan Istilah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

28 Maret 2023   20:39 Diperbarui: 28 Maret 2023   20:46 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang diketahui, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pengertian dari sebuah pendidikan, ia mengartikannya bahwa arti Pendidikan ialah; "Pendidikan yaitu suatu tuntutan di dalam hidup, dimana tumbuhnya berasal dari anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan sendiri adalah sebuah tuntunan bagi segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu sendiri, bagaimana caranya agar mereka sebagai manusia dan juga sebagai anggota masyarakat nantinya, dapatlah mencapai suatu keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya". Jadi secara bahasa pendidikan adalah sebuah proses humanime yang dimana selanjutnya akan dikenal dengan istilah memanusiakan manusia. 

Oleh karena itu secara tidak langsung, kita seharusnya bisa ataupun terbiasa untuk menghormati segala hak asasi setiap manusia. Murid disini dapat didefinisikan dengan kata lain adalah siswa, bagaimanapun juga mereka bukan hanya sebuah manusia mesin yang dapat diatur sesuai kehendaknya, melainkan mereka adalah generasi yang perlu kita bantu terutama dalam hal memberi arti kepedulian dalam setiap reaksi perubahannya. Juga hal ini membuat mereka menuju ke dalam hal pendewasaan supaya dapat membentuk insan yang swantrata, juga berpikir kritis serta memiliki sikap akhlak yang baik. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa pendidikan tidak saja membentuk insan yang berbeda-beda dengan sosok lainnya. 

Maksudnya adalah beraktifitas menyantap dan meneguk, berpakaian serta memiliki rumah untuk tinggal hidup, ihwal inilah disebut dengan istilah memanusiakan manusia. Demikian hal inilah yang membuat pentingnya suatu pendidikan dalam upaya memberantas kebodohan serta tidak lupa memerangi kemiskinan dan juga berkehiduppan bangsa, meningkatkan taraf hidup seluruh lapisan warga, dan juga membangun harkat negara dan bangsa, maka dari itu pemerintah berusaha dalam memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk terutama dalam hal mengatasi berbagai masalah di bidang peningkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga ke jenjang yang paling tertinggi yaitu perguruan tinggi. 

Perhatian tersebut diantaranya ditunjukan dengan penyediaan alokasi anggaran yang sangat berarti, serta juga membuat aturan kebijakan yang sepatutnya berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas. Bahkan yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita terus melakukan suatu terobosan dan inovasi bermacam ragam upaya untuk menumbuhkan peluang bagi warga serta khalayak umum guna memperoleh sebuah pengajaran dari semua tingkat satuan Pendidikan.

Karena proses belajar mengajar adalah bagian kepentingan suatu bangsa guna membangun kualitas sebuah negara yang maju. Semakin meningkatnya kualitas pendidikan maka akan semakin maju pula bangsa itu. Hal ini tercatat dalam "Undang-undang nomor 20 Tahun 2003" yaitu membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, yaitu tujuan pendidikan nasional adalah "Mengembangkan potensi bagi para peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, juga sehat, berilmu, beradab, cakap, kreatif, mandiri serta tidak lupa menjadi warga negara yang demokratis juga akan bertanggung jawab".

BIOGRAFI IIS NURAENAH

Pada artikel kali ini, penulis akan membahas satu sosok yang dikenal dengan bagaimana ia bisa konsisten dalam menekuni suatu bidangnya terutama di bidang pendidikan yaitu sebagai profesi pengajar guru, tak lain dan bukan ia adalah Iis Nuraenah, M.Pd. Siapakah sosok figure tersebut? Iis Nuraenah, M.Pd lahir pada tahun 1977 di Banten yang dikenal sebagai guru innovator oleh para rekannya, guru yang kerap dengan panggilan "Iis" ini telah mengajar sekitar 23 tahun lamanya, ia memulai menjadi seorang pengajar yaitu pada umur 23 tahun setelah lulus S1 lalu ia mengajar di SMA 3 Krakatau Steel, lalu dipindah tugaskan ke SMA Presiden. Hingga pada tahun 2016, ia ditetapkan sebagai guru tetap di SMA Negeri 1 Cikarang Selatan sebagai seorang pengajar guru biologi, dan sekarang menduduki posisi jabatan sebagai wakil kepala sekolah terutama di bidang kesiswaan.

Pada mulanya ia tidak ingin sekali mengajar dikarenakan pada mulanya ia memiliki ketertarikan pada bidang ilmu kelautan, juga awal mulanya ia suka sekali dengan bidang hal yang berbau aquatic. Namun tak lama kemudian ia mendapati pesan dari sosok yang dikenal oleh beliau sangat sayang sekali dengan dirinya, yaitu sang neneknya. Kala itu neneknya berpesan kepadanya untuk tetap menjadi seorang pendidik saja, dikarenakan seorang pendidik itu dikenal dengan kebaikan dalam hal bidang menebar ilmu. 

Awalnya ia merasa tidak mengindahkan pesan yang diberi oleh neneknya karena faktor idealisme yang ia miliki saat itu. Namun akhirnya hati ia luluh setelah mendengarkan permintaan neneknya kala itu, pada akhirnya ia mendaftar pada jalur Penyaluran Minat Dan Bakat atau disingkat PMDK (Saat ini dikenal sebagai jalur undangan seperti halnya "SNMPTN" atau "SNBP") dengan menaruh pilihan pertama yaitu IKIP Bandung dengan mengambil S1 Pendidikan Biologi dan juga IPB dengan jurusan S1 Ilmu Kelautan. Namun pada akhirnya ia diterima di IKIP Bandung S1 Pendidikan Biologi pada tahun 1996 di jalur PMDK dikarenakan nilai biologinya pada saat itu dapat dikatakan sangat baik.

Namun ia sebenarnya pada mulanya ia tidak semangat dalam menjalani pendidikannya terutama jurusan yang ia pilih, apalagi dapat dikatakan Ibu Iis ini dikenal dengan orang yang dikenal sebagai "Orang yang keras kepala", sempat kepikiran dimana ia akan mengikuti jalur masuk perguruan tinggi lainnya dengan mengambil jurusan kedokteran ataupun farmasi. Ternyata hal yang tak disangka-sangka baru jalan tahun pertama pun sosok yang dikenal sangat sayang olehnya yaitu nenek nya beliau harus meninggal terlebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun