Mohon tunggu...
Aslam
Aslam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajarlah dari apa yang kau pijak hingga menerka sebuah jejak(kebaikan).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hirup yang Jadi Harap

4 September 2024   14:17 Diperbarui: 4 September 2024   14:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya matahari mulai menerka

Bukan lagi tubuh yang gembira

Asap pabrik yang selalu bersenggama

Kata dan angan yang tak kunjung nyata. 

Kawan.. 

Apakah dirimu berperan antagonis

Atau dirikulah yang anarkis

Ntahlah aku selalu bertanya

Sejak kapan gunung megah tak lagi menyapa

Sejak kapan sapi dan domba berlomba

Sejak kapan gelap dan terang jadi sama

Harapku.. 

Semoga semua Cita adalah Mulia

Semoga Bualan menjadi sebab bahagia

Semoga apa yang diinginkan lekas nyata

Semoga sederhana kan istimewa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun