Aku melihat keberpihakan wasit tidak netral dan sama seperti apa yang di-polling oleh netizen. Si favorit mendapatkan banyak keuntungan.
Ronde keempat: Â Ramirez memulai dengan distance agar menghindari clinch berbahaya dari petinju kelahiran Edinburgh, Inggris itu. Sayangnya Taylor bisa memanfaatkan dengan baik reach-nya dan memasukkan pertahanan abdomen. Sampai di ronde ini belum ada strategi yang stabil dari kedua petinju. Hanya clinch saja yang stabil.
Momen sempat menegangkan ketika Ramirez melancarkan protes kepada wasit. Dimana pukulan si Tartan Tornado mengenai kepala belakang kepalanya.Â
Seharusnya peringatan ini digubris tetapi wasit hanya menganggap itu sebagai peringatan ringan. Aksi itu berakhir pada bunyi bel. Belum lagi aksi clinch itu tak membuat wasit secara tegas mengeluarkan sanksi.Â
Di sisi lain, di beberapa laga salah satunya Mikaela Mayer vs Ewa Brodnicka, dimana selalu menggunakan clinch untuk melawan.Â
Wasit pun langsung menggunakan dedicted point sebanyak tiga kali dalam sepuluh ronde pertandingan itu. Sayangnya di laga ini, peringatannya hanya sebatas hangat suam-suam kuku.
Ronde kelima: Melihat wasit yang tak tegas dengan aturan, membuat petinju berambut hitam ini menggunakan peluangnya berulang-ulang. Clinch adalah sebuah faktor yang tentunya bisa membawanya keberuntungan.Â
Dampaknya tenaga Ramirez terkuras lebih cepat. Bukan hanya karena emosi dari yang membuatnya dongkol. Namun Taylor secara lihai mengkombinasikan antara brawler dan clinch untuk melepaskan uppercut dan left hook-nya.Â
Beberapa pukulan tersebut sukses membuat Ramirez goyang. Jika Ramirez tidak bisa tidak bisa keluar dari ling setan ini bisa jadi malapetaka
Ronde keenam: sebuah momen mengejutkan dimana usaha Taylor sudah membuahkan hasil. Keuntungan clinch dan brawler itu sukses membuat Ramirez mencium kanvas pada pertama kalinya.Â
Lewat left hook yang brutal, Ramirez harus menerima kalau kejatuhannya adalah malapetaka baginya. Taylor makin percaya diri dan menggunakan distance untuk menghalau lawan.