Mohon tunggu...
Kartikha Sri R
Kartikha Sri R Mohon Tunggu... Freelancer - All About Boxing, Or Writing Stuff!

Boxing Lover, Reader, Writer and Black Lover. Don't Hesitate To Visit My Profile

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Adrien Broner Kembali. Tapi Bagus Ga Tuh?

21 Februari 2021   23:40 Diperbarui: 22 Februari 2021   00:12 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dipermalukan oleh Manny Pacquaio, Broner enggan naik ring dan menyelimut diir dalam kesedihan.

Dijuluki sebagai penampilan terburuk membuat kehidupan Adrien Broner, bintang yang terkenal dengan kebrandalannya melampiaskannya dengan membuat kasus-kasus yang akhirnya membuat bumerang untuknya. Mulai dari kasus pelecehan seksual hingga kecanduan alkohol sehingga membuat hutangnya kepada pengadilan semakin menumpuk.

Terhitung Broner memiliki $855,682.03 dan jika ia tidak melunasinya, hal buruk yaitu mendekam di jeruji besi yang bisa berakibat fatal pada karirnya.

Besarnya hutang yang dimiliki pun tak sesuai dengan arus kas pemasukannya. Dilansir di Espn.com uang yang ia miliki hanyalah sebesar $13.65.

Yang membuat ironis lagi adalah sudah hampir empat tahun Broner tidak mendapatkan kemenangan dari petinju kelas bintang lima. Ditambah absen dua tahun semakin membuat Broner menjadi kaku dalam bertanding.

Beruntung Showtime menolongnya dengan memberikan lawan yang cukup "mudah" yaitu Jovanie Santiago. Ia berasal dari Puerto Rico yang pengalaman tandingnya masih minim.

Juara yang diperoleh yaitu WBA Fedelatin kelas ringan super, yang artinya secara diatas kertas seharusnya pertandingan ini mudah untuk Broner. Apakah Broner berhasil melewatinya?

Here's my review:

Di pertandingan kali ini, Broner mulai mencoba memainkan tempo permainan dengan menerapkan jab-ab keras. Tak lupa, ia juga menerapkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dan sebenarnya beresiko tinggi sepeti memainkan pertahanannya secara naik turun seperti Mayweather fight style.

Ya hal ini memang berguna untuk memancing emosi atau menggoyahkan defense lawan. Tetapi jika penerapannya tidak tepat justru malah membahayakan lawannya.

Jika dilihat dari segi pertahanan, Santiago jauh lebih unggul daripada Broner. Kenapa? Karena defensenya sangat konsisten ditambah dengan pressure atau agresivitasnya yang sangat berani.Hal inilah yang membuat Broner menjadi lebih takut-takut untuk menyerang lawannya. Hanya sekali dua kali tetapi telak.

Berbeda dengan Santiago yang berani membantai lawannya dengan ganas dan tanpa neko-neko. Walau demikian memang di beberapa ronde, Broner sangat amat kesulitan menembus pertahanan dan lebih banyak meng-cover dengan footwork atau menutup wajahnya dnegan kedua sarung tinju kecilnya.

Santiago memang lebih sibuk dalam memukul tetapi yang perlu menjadi perhatian disini adalah akurasi pukulannya yang cenderung melebar.

Walaupun sibuk, apa gunanya melontarkan pukulan tetapi hitungan akurasi pukulan masuk hanya sedikit? Sementara Broner hanya beberapa kali memukul tetapi pukulannya sangat bersih dan tepat sasaran. Tetapi dengan pukulan yang maha selektif itu, Broner sebenarnya belum bisa mengunci kemenangan.

Karena menurut saya hitungannya jauh dibandingkan akumulasi serangan Santiago yang sangat membabi buta dan brutal. Kata membabi buta yang saya gunakan disini adalah, Santiago menonjolkan emosinya dalam bertanding. Hal ini membuatnya beberapa kali menerapkan serangan kosong ditambah dengan memukul lawan setelah bel berbunyi di ronde keempat yang akhirnya berbuah pada deducted point untuk Santiago.

Dari sini saya bisa melihat permainan Broner baru bisa terlihat agak baik di ronde 6 hingga 9.

Dengan berani Broner membuat Santiago hampir bertekuk lutut Padahal ya dia kena hajar juga dan sangat brutal memakan serangan dari Santiago yang sangat mengandalkan pukulan bodushot dan left hook yang sangat keras.

Sayangnya kerasnya pukulan tersebut tidak efektif serangan Broner yang sempat membuat Santiago hampir mencium kanvas. Berkat pukulan right hand dari The Problem, ditambah dengan mata kiri Santiogo yang berdarah sekali lagi memberikan clue mengapa juri memberikan kemenangan kepada Adrien "The Problem" Broner.

Ya saya setuju dengan hasilnya yang dipilih kepada Broner untuk mengunci kemenangan. Tetapi saya tidak setuju dengan kemenangan via mutlak atau unanimous decision.

Mengapa? Karena Broner belum melontarkan pukulan yang benar-benar menunjukkan stylenya. Pertarungan ini layaknya pemanansan. Lagi-lagi adalah pemanasan.

Saya tidak melihat lightening speed dan pukulan beruntunnya yang sangat khas. Yang saya lihat disini adalah dia murni mengadopsi gaya Mayweather tanpa mem-magnify sebagai ciri kekuatannya.Hanya murni adopsi yang akhirnya hanya berujung pada mencontek. Ya seperti istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) yang tak tersaring dengan baik. Jadinya hanya murni copas-copas saja, tanpa memberikan signature moves-nya.

Saya rasa Broner perlu penyesuaian bertanding atau mungkin megganti pelatihnya agar bisa tampil optimal, karena yang saya lihat hari ini bukan Broner banget. Padahal level bertandingnya jauh diatas rivalnya.

Hari ini saya salut dengan gaya bertarung nan all out dari Jovanie "El Lobito" Santiago. Sebagai petarung muda, keberanianya sangat diacungi jempol.

Kalau saja dia bisa mengontrol emosinya, saya rasa dia bisa memenangkan pertandingan itu.Jika ada rematch saya yakin pemenangnya adalah Santiago, karena Broner hanya beruntung malam ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun