Tetapi setelah bel kembali berbunyi, harus saya akui Garcia dengan cepat me-recover dan menguasai permainan. Jarang sekali lho petinju yang sudah kena KO, dia bangkit seperti di awal permainan. What a great fighter!
Menurut saya, walau Garcia jatuh sekali dan tetap mendominasi seluruh pertandingan, tetap saja Garcia yang mengunci kemenangan.
Di sisi lain, Campbell mulai kesulitan mencuri momentum untuk mencuri poin dengan telak. Garcia terus bangkit bak singa kelaparan yang hendak memangsa lawannya.
Beberapa pukulan kombinasi seperti left hook, big right hand dan bodyshot keras terus dilontarkan ke arah Campbell. Ya bodyshot sendiri sangat efektif untuk menguras tenaganya apalagi pukulan itu mengarah ke liver.
Saking kerasnya pukulan Garcia, Campbell sempat meringis, tak menengok dan memegang tali ring di ronde lima. beruntung bel menyelamatkan nyawanya. Kalau tidak, ya napas Campbell berakhir.
Setelah terus terhajar telak tepatnya di ronde lima dan enam yang telat, di ronde tujuh Campbell keluar dari pakem permainan. Sayangnya keluar dari strategi itulah yang justru membuat semua permainan itu menjadi berakhir.
Dengan gagah berani, Campbell menekan Garcia dengan pola inside dan menyerang ke arah dagu sang juara itu. Beberapa hook dan jab keras sempat membuat kepala Garcia tersentak, tetapi bukan Garcia namanya kalau dia hanya bisa pasrah.
Big right hand dan straight left terus dilontarkan ke Campbell. Sempat terjadi rally adu pukul tetapi terhenti ketika Campbell terjebak di clinch dan melonggarkan pertahanan abdomennya. Disitulah momenum yang sangat bagus dimanfaatkan Garcia untuk mengerahkan powerful bodyshotnya.
Campbell pun terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Ryan Garcia memenangi pertandingan via KO.
Sangat disayangkan, kalau saja Campbell bisa memenangi pertandingan jika dia menguasai footwork dan mempertebak defensenya dengan head movement.
Terbukti beberapa kali Campbell berhasil lolos dari pukulan dan sempat membuat Garcia frustasi dengan head movement pria asal Inggris itu.