Di awal pembuka tahun 2021, pecinta tinju dunia akan disuguhkan sebuah laga menarik nan spektakuler, yaitu Ryan Garcia versus Luke Campbell.
Ya kedua petinju berbakat ini akan mempertaruhkan seluruh skill-nya diatas ring untuk menunjukkan siapakah yang pantas untuk menjadi raja di Interim WBC Silver kelas ringan.
Laga ini merupakan eliminasi untuk mencari pemenang yang nantinya akan melawan Devin Haney. Saya sangat exciting dengan match-up ini, karena nama besar kedua petinju ini dipertaruhkan untuk menunjukkan seluruh kualitasnya diatas ring. Kedua petinju ini memiliki dua karakter yang sangat bertolak belakang.Â
Garcia sangat PD bak api menyala-nyala sedangkan Luke Campbell yang tertutup dan datar bak es yang dingin dan siap membekukan lawannya. Apalagi kedua petarung terus melontarkan psywar yang semakin membuat bumbu prefight semakin seru.Â
Ya sebenarnya talk trash, adalah salah satu psywar yang tak hanya digunakan untuk menjatuhkan mental lawan tetapi juga untuk menaikkan penjualan tiket pertandingan. Apalagi di masa pandemi ini, pendapatan petinju, promotor hingga media berkurang drastis. Jadi mereka membutuhkan strategi khusus untuk meningkatkan upselling tiket. So no hearts feeling, baby!
Ryan "KingRy" Garcia, cenderung memiliki sifat yang berapi-api, rasa percaya diri yang tinggi hingga sangat suka meremehkan lawannya. Petinju yang aktif media sosial ini memang lebih dikenal luas daripada rival-rival yang berada satu kelas dengannya.
Dengan kekuatan follower yang berjumlah 7.8 juta ini membuat Ryan Garcia pintar memanfaatkan marketing dengan baik untuk menaikan namanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya konten YouTube yang berjudul "30 Days With Ryan Garcia" yang berisi tentang kehidupan pribadinya di luar ring.
Secara resume, Ryan lebih unggul dengan rekor undefeated-nya yaitu 20-0 dengan 17 kali menang KO. Kekuatan utamanya adalah timing yang tepat disertai dengan speed dan pukulan beruntun yang bagus. Harus saya akui kalau akurasi pukulannya sangat mulus dan sangat tahu kapan harus menyerang dan menguatkan pertahanannya.
Sayangnya Garcia memiliki kekurangan yang bisa menjadi batu sandungan, rekornya kurang berbicara secara spesifik tentang lawan yang sesungguhnya. Sejauh ini dengan rekornya yang bagus, ia belum pernah bertanding dengan lawan yang memiliki skill yang sepadan atau lebih tinggi darinya. Sehingga saya menganggap kalau Garcia cenderung bermain aman dan tak mau ambil resiko yang dapat merusak rekor ciamiknya. Atau bisa saja peran promotor, Golden Boy yang memiliki strategi khusus tersendiri dalam memilih lawan untuk "KingRy" itu.
Ya dalam penentuan lawan yang saya tahu, peran promotor lebih besar daripada petinjunya itu sendiri. Hal ini bisa ditentukan dalam negosiasi atau mungkin dari segi gaji yang ditawarkan juga menentukan.
Sebagai undefeated fighter dan favorit di laga ini, Ryan "King Ry" Garcia dengan pedenya sesumbar kalau dia akan mudah mengkanvaskan Campbell dan menganggap Campbell selama karirnya tidak berbuat apa-apa. Mungkin hanya karena dia sparring dengan Jorge Linares dan Vasily Lomachenko lalu dia bisa meremehkan lawan seperti itu? I don't think so.