Eropa mengadopsi Katafrak, tapi tradisi berkuda mereka tidaklah sehebat orang Asia, sehingga terdapat modifikasi seperti yang disebutkan di atas, untuk menutupi kelemahan orang Eropa dalam mengendalikan kuda, mereka jadinya menambahkan lebih banyak zirah pada pengendara dan kudanya, karena taktik yang dipakai adalah menubrukkan diri langsung ke barisan lawan. Sebaliknya Katafrak ala Asia, mungkin karena merasa tidak memerlukan zirah yang tebal, justru lama-kelamaan yang ditingkatkan adalah skill berkuda dan memainkan tombaknya, sedangkan zirahnya dipakai seadanya saja, bahkan kadang semakin tipis.
Tapi ada yang unik dari taktik yang digunakan Katafrak Parthia saat menghancurkan formasi Testudo Legiun Roma, pasukan Katafrak ini tidak sejak awal memperlihatkan dirinya mengenakan zirah lengkap, tapi di atas zirah mereka itu dilapisi baju bulu binatang, seperti kamuflase, seolah-olah dari kejauhan pasukan ini tidak mengenakan zirah sama sekali, sehingga menurunkan kewaspadaan Legiun Roma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H