Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Negara Mungil San Marino yang Penuh Pesona

2 Oktober 2024   18:03 Diperbarui: 7 Oktober 2024   14:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di depan gedung pemerintah yang sudah berusia seabad lebih. (Dokumentsi Asita)

Suvenirnya banyak macamnya. (Dokumentsi Asita)
Suvenirnya banyak macamnya. (Dokumentsi Asita)

3. Basilica di San Marino

Bangunan megah ini adalah gereja utama di San Marino dan wajib banget dikunjungi. Basilica di San Marino memiliki gaya arsitektur Neoklasik dengan interior yang menawan. 

Selain sebagai tempat ibadah, basilika ini juga menyimpan relik Santo Marinus, pendiri San Marino. Jadi, tempat ini punya nilai sejarah yang sangat penting untuk negara tersebut.

4. Museo di Stato

Bagi turis yang suka sejarah, Museo di Stato atau Museum Nasional San Marino bisa jadi destinasi yang menarik. Museum ini menyimpan berbagai macam artefak sejarah, mulai dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Koleksinya nggak cuma tentang San Marino aja, tapi juga dari berbagai kebudayaan dunia.

Masuk ke museum ini, bakal merasakan seperti melakukan perjalanan waktu ke masa lalu.

Penulis di depan gedung pemerintah yang sudah berusia seabad lebih. (Dokumentsi Asita)
Penulis di depan gedung pemerintah yang sudah berusia seabad lebih. (Dokumentsi Asita)

San Marino juga terkenal dengan negara bebas pajak. Jadi harga barang-barang branded lebih murah dibanding negara Italia. Salah satu tempat yang populer buat shopping adalah di daerah Borgo Maggiore. Di sini banyak toko yang jual barang-barang berkualitas dengan harga yang lumayan miring dibanding negara-negara lain di Eropa.

Saya melihat banyak kios penjual tas kulit asli yang harganya miring. Saya tertarik membeli sebuah tas selempang kulit harganya sekitar Rp 400.000 atau 25 Euro hampir sama dengan harga tas kulit di Yogyakarta.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah musim semi dan musim gugur. Saya datang di bulan September adalah waktu yang paling pas buat datang, karena cuaca cerah dan matahari bersinar hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun