Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Batik Banyuwangi Memiliki Banyak Corak Tradisional

12 Juni 2023   19:11 Diperbarui: 15 Juni 2023   06:44 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berwisata ke Banyuwangi tidak hanya melihat alam dan kulinernya. Tetapi juga bisa melihat proses pembuatan batik khas Banyuwangi dengan  aneka motif tradisional. Corak batik beraneka ragam bisa di beli di showroom Batik Godho di Banyuwangi.

Masyarakat Osing di Banyuwangi memiliki motif batik yang terinspirasi dari kekayaan alam Banyuwang. Salah satu motif yang paling terkenal adalah gajah oling. Dari asal katanya, gajah oling merupakan gabungan kata dari gajah dan uling, yaitu sejenis ular yang hidup di air yaitu semacam belut.

Motif berbentuk belalai gajah ini mendominasi motif kain batik di Banyuwangi. Sering kali batik Banyuwangi identik dengan batik gajah oling.

Gajah adalah  binatang yang paling besar badannya memiliki simbolisasi Yang Maha Besar. Oling diartikan sebagai eling atau ingat. Filosofi dari Gajah Oling adalah mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada Allah yang Maha Besar

Motif ini memiliki ciri berbentuk seperti tanda tanya (?), yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling yaitu semacam binatang belut. Di samping unsur utama itu, karakter batik tersebut juga dikelilingi sejumlah ornamen lain.

Di antaranya, corak bergambar  kupu-kupu, suluran (semacam tumbuhan laut), dan manggar (bunga buah kelapa). Ini konsep dasarnya, motif gajah oling yang dibatik di atas dasar kain putih.

Batik khas Banyuwangi merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan dari kota pisang ini.

Motif dan corak batik khas Banyuwangi banyak pilihan dan rupa. Wisatawan apabila pergi ke toko-toko batik yang ada antara lain Toko Batik Godho di  Banyuwangi tinggal memilih motif batik Banyuwangi yang disukai di beberapa toko khusus batik dan toko oleh-oleh akan banyak dijumpai berbagai macam motif batik asli corak Banyuwangi.

Untuk melestarikan dan menggairahkan baju batik khas Banyuwangi, Pemerintah Derah Banyuwangi setiap tahunnya menyelengarakan  Banyuwangi Batik Festival (BFF) .

Pekerja batik bikin cap kain (dok asita)
Pekerja batik bikin cap kain (dok asita)

Untuk acara tahun 2022 ini sudah diselenggarakan bulan Oktober lalu dengan tema "Semebyar Sisik Blambangan" yang melambangkan keindahan, keberanian, dan kekuatan. BBF tahun 2022 ini menampilkan puluhan desain batik karya desainer nasional dan internasional asal Banyuwangi.

BBF merupakan panggung bagi para pelaku industri kreatif batik Banyuwangi untuk berkreasi menampilkan karyanya.

Acara BBF  tahun ini sekaligus sebagai instrumen menggerakkan partisipasi masyarakat dan menumbuhkan kewirausahaan batik hingga ke seluruh pelosok pedesaan di daerah Kabupaten Banyuwangi.

Ada lima macam  motif batik dari Banyuwangi  yaitu:

1. Motif Gajah Oling

Batik khas Banyuwangi dengan motif gajah oling termasuk motif batik tertua di wilayah ini.

Gajah oling berarti gajah yang tubuhnya besar.  Nilai filosofi yang ada dalam  motif ini  adalah agar terus selalu mengingat kepada Tuhan Yang Maha Besar.

Dengan sering mengingat Sang Pencipta, manusia akan merasakan kedamaian jiwa dan selalu dalam perlindungan-Nya.

2. Motif Kecaruk

Motif batik kecaruk artinya adalah pertemuan. Dalam motif batik ini, pertemuan itu digambarkan oleh hewan berwujud burung.

Motif batik kecaruk cukup unik karena menggambarkan dua ekor  burung yang bertemu dan hinggap pada ranting tanaman yang sama.

Selain menggambarkan dua ekor burung, terdapat pula gambar bermotif bunga dan kotak-kotak di seluruh kain batik tersebut sehingga terkesan lebih indah.

3. Motif Kangkung Setingkes

Motif lainnya dari batik asli Banyuwangi adalah kangkung setingkes yang artinya adalah seikat sayur kangkung.

Makna filosofi yang terkandung dalam motif batik ini begitu berharga, yakni tentang pentingnya jalinan yang erat supaya tercipta kerukunan.

Namun demikian, kangkung yang digambarkan dalam motif batik ini tidak semuanya berwarna hijau.

Daun kangkung digambarkan dengan begitu artistik dan warna-warni serta terdapat hiasan bunga-bunga pada seikat kangkung tersebut.

Supaya lebih menarik, terdapat pula gambar motif kupu-kupu dengan warna beragam yang sedang terbang mengelilingi kangkung tersebut.

4. Motif Wahyu Tumurun

Motif batik wahyu tumurun terdiri atas beberapa unsur, antara lain gambar mahkota dan dedaunan yang sedang bersemi.

Selain itu, juga terdapat motif bunga-bunga dan sepasang burung yang saling berhadapan.

Seiring dengan berjalannya waktu, ada perubahan pada motif batik ini, seperti tambahan motif semen, granitan, ataupun bunga yang bertebaran.

Batik yang siap untuk dijual (dok asita)
Batik yang siap untuk dijual (dok asita)

5. Motif Paras Gempal

Batik motif paras gempal terdiri atas dua kata, yaitu paras yang artinya batu padas, sedangkan gempal berarti runtuh.

Nilai filosofi yang tersirat dalam motif batik ini adalah tentang betapa keras hati seorang manusia, namun hatinya bisa saja diluluhkan dengan suatu kelembutan.

Keunikan dari motif batik ini adalah lebih banyak dihiasi dengan motif burung-burung, kembang, dan dedaunan sehingga tampak cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun