Durasi Gandrung Sewu kurang lebih 1.5 jam. Alur ceritanya hampir tidak ada jeda, Â suara musik gamelan menghentak sementara suara sinden terus melengking menerapkan tempo sesuai cerita.
Dinamika gerak dan tari saling berganti, dengan sedikit penari keluar masuk lapangan. Barisan penari begitu rapat sehingga saat bergerak seperti massa yang bergerak atau mengalir, namun indah dipandang.
Ketika pertunjukan acara Festival Gandrung Sewu selesai, ratusan pengunjung yang terdiri dari keluarga penari berlarian menyerbu penari untuk memberi support sambil memeluk anaknya.Â
Banyak penari gandrung yang menangis haru di pelukan ibunya atau saudaranya karena anaknya sukses menari kolosal  gandrung sewu dan terharu berhasil lolos pentas seleksi bisa menari di acara Festival Gandrung Sewu puncak pementasan gandrung yang diliput  media nasional. Adegan ini membuat haru penonton yang melihatnya.
Sedangkan penonton umum juga berlarian ke arah pentas untuk mengambil foto-foto selfie bersama penari gandrung pujaannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H