Meskipun perbedaan umur saya diatas Ayu jauh tetapi kita bisa mengobrol nyaman sampai bisa ngopi-ngopi bareng dan jalan-jalan ke Bali untuk mengikuti acara Ubud Writer di Ubud, Bali.
Dengan adanya Kompasiana nangkring saya jadi tahu kabar teman-teman setelah masa pandemi tidak pernah bertemu lagi. Akhirnya saya mengetahui kabar terkini teman-teman sekarang setelah masuk grup Whatsaap Ketapels yang isinya saling sharing tulisan dan acara wisata.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan baru ikut Kompasiana Nangkring
Acara Kompasiana Nangkring sering kali saya ikuti. Acara ini jelas menambah pengetahuan. Topik soal keuangan, kesehatan, ekonomi, penerbangan, fotografi  pernah saya ikuti.
Acara ini sudah jelas selain menambah pengetahuan dan gairah menulis . Karena Kompasiana Nangkring saya jadi gairah menulis dengan tema lain di luar tulisan tentang pariwisata.
Acara Kompasiana Nangkring yang terakhir saya ikuti,  setelah masa pandemi berakhir adalah acara yang bertema “Wujudkan Mimpi dengan  Menulis, bersama pembicara  Mbak Christine Damayanti seorang disabilitas yang duduk di kursi roda tetapi menginspirasi dengan rajin menulis telah menghasilkan karya 60 buah buku berbagai judul.                          Â
Acara yang diselenggrakan di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta berakhir dengan ngopi-ngopi bareng Bersama Windhu, Anna, Bang Yon, Denik untuk melepas kangen setelah selama tiga tahun tidak pernah bertemu copy darat dengan sesama penulis Kompasiana.
Selain acara Nangkring, 5 tahun lalu Kompasiana juga mengundang saya di acara jumpa pers Gojek, Cat Dulux, Minyak Kayu Putih Cap Lang dan acara blogger lainnya. Pernah pula menginap satu hari di Bogor untuk melihat perkembangan hidup monyet Owa Jawa.
Undangan pribadi dari instansi juga pernah membuat saya dengan Ibu Ngesti pernah sekamar di hotel Salak Bogor untuk acara undangan liputan masalah air warga Ciptagelar Sukabumi. Kami sempat kulineran bareng.Â
 3. Menang Lomba Blog Competion