Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Desa Wisata Kemiren di Banyuwangi, Menggabungkan Wisata Budaya, Adat dan Kuliner

19 Oktober 2022   18:57 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:50 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis ikut menari gandrung (dok asita)

Ketika mendengar suara musik pengiring penari gandrung yang terdiri dari gong, biola, kendhang dan kluncing berirama keras dengan tambahan suara sinden menggema melengking tinggi.Kaki saya tidak tahan untuk bergabung ikut penari gandrung berlenggak lenggok ikut menari.

Apalagi penari gandrung yang sedang menyambut tamu di pendopo Kampung Osing Desa Wisata Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jatim sangat bersemangat memberi kalungan selendang kepada tamu-tamu yang hadir untuk ikut ngibing atau mengajak menari bersama dengan mengalungkan selendang di leher tamu.

Pemain musik gandrung dan mbok temu, sinden penyanyi tari gandrung (dok asita)
Pemain musik gandrung dan mbok temu, sinden penyanyi tari gandrung (dok asita)

Bukan hanya hentakan tarian gandrung yang menarik hati saya tapi suara sinden yang merdu karena siang itu sinden yang sedang bernyanyi adalah Mbok Temu, salah satu sinden senior di Desa Kemiren yang terkenal akan suaranya yang merdu dan bernada tinggi.

Penulis ikut menari gandrung (dok asita)
Penulis ikut menari gandrung (dok asita)

Ketika saya sedang berjalan-jalan menikmati aroma alam di persawahan di Desa Kemiren,  mendapat info dari salah satu guide bahwa hari itu ada tamu satu bus dari luar daerah dan akan ada pertunjukan tari gandrung.Maka saya segera meluncur ke pendopo Kampung Osing ,Desa Wisata  Kemiren untuk bergabung dengan penari gandrung.

Akhirnya bukan saya sendiri yang ikut menari, para tamu lain juga tidak tahan untuk turun menari bersama penari gandrung yang berjumlah empat orang

Tari gandrung adalah tari tradisional khas Banyuwangi yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.Tari gandrung awalnya adalah tarian sebagai rasa syukur  kebudayaan asli Suku Osing sebagai wujud syukur dari hasil panen padi yang melimpah.

Salah satu model rumah adat suku osing di Desa Wisata Kemiren (dok asita)
Salah satu model rumah adat suku osing di Desa Wisata Kemiren (dok asita)

Busana penari gandrung sangat khas dengan baju beludru hitam dengan separuh punggung dan bahu terbuka. Punggung penari gandrung rata-rata kelihatan putih mulus.  Memakai mahkota kepala yang dinamakan omprog merupakan hiasan kepala yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornament berwarna merah dan emas.  Sedangkan bagian bawah menggunakan kostum batik bercorak khas Banyuwangi yaitu gajah oling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun