Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Museum Sherlock Holmes di London Berisi Barang-barang Fiktif dalam Cerita Novelnya

17 November 2021   19:10 Diperbarui: 18 November 2021   15:44 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan pintu bersama petugas museum (dok asita)

isi museum (Dokumentasi Asita)
isi museum (Dokumentasi Asita)

Di rumah inilah Holmes sering menerima klien yang membutuhkan bantuannya untuk memecahkan masalah-masalah, mulai dari problematika rumah tangga sampai kriminalitas. Ia juga sering membantu kepolisian London, Scotland Yard, dalam menangkap para penjahat yang berkeliaran di kota tersebut.

Ada banyak buku-buku, pipa cangklong berbagai bentuk yang tergantung di dinding maupun terserak di atas meja, topi khas Sherlock, kaca pembesar berbagai ukuran, teropong, jam rantai, ruangan kamar, laboratorium, dan foto-foto galeri yang pernah digunakan untuk properti serial film Sherlock Homes.

Ketika datang pada musim panas, museum ini cukup ramai dan penuh. Karena ruangannya sempit jadi cukup antre untuk masuk ke tangga lantai atas.

Museum Sherlock Holmes ini merupakan tempat bersejarah bagi seorang detektif pintar dan terkenal asal Inggris yang telah menjadi cerita menarik bagi penggemar komik detektif diseluruh dunia.

Di dalam museum ini, turis bisa membayangkan Holmes dan Watson sedang berbincang-bincang di ruang duduk. Laboratorium kecil milik Holmes juga bisa dikunjungi lengkap dengan peralatan yang digunakan untuk investigasi kasus-kasus yang ingin dipecahkan. 

Bukan itu saja, dalam menyelesaikan kasus, Holmes juga sering dibantu oleh sekelompok anak jalanan yang disebut sebagai Baker Street Irregulars. Mereka dipekerjakan Holmes sebagai agen intelijen yang mengumpulkan petunjuk-petunjuk penting untuk keperluan investigasinya

Buku-buku dan biola Watson, perapian milik Mrs. Hudson, dan barang-barang unik milik Holmes juga tersimpan rapi di sini. Di lantai dasar ada toko souvenir untuk penggemar Homes yang ingin menyimpan kenangan tentang Holmes.

Di depan pintu bersama petugas museum (dok asita)
Di depan pintu bersama petugas museum (dok asita)

Menurut Wikipedia, anak pengarang buku Holmes, Jean Conan Doyle sendiri merasa kurang antusiasme terhadap keberadaan museum ini. Dia sangat menentang gagasan untuk menyatakan bahwa ciptaan ayahnya adalah orang yang nyata dan tahu bahwa kehadiran museum akan memperkuat gagasan di benak banyak orang bahwa Holmes benar-benar ada. Padahal semua barang-barang yang ada di museum adalah fiktif atau hanyalah barang deskripsi cerita dalam novelnya.

Gagasan ini semakin diperkuat dengan adanya plakat biru peringatan di bagian luar yang menyatakan tahun-tahun seharusnya tempat tinggal Holmes. Padahal Holmes adalah kisah fiktif. Tapi keberadaan barang-barang Holmes yang seolah nyata di museumnya juga saya rasakan ketika berkunjung ke lokasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun