Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merasakan Sensasi Naik Cable Car di San Francisco

14 Agustus 2021   21:54 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:16 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada pengalaman yang lebih unik di San Francisco daripada naik cable car atau kereta gantung. Di  kota  inilah yang pertama kali meluncurkan kereta yang ditarik oleh kabel yang berjalan di rel khusus bersamaan dengan jalur mobil yang ramai.

Diciptakan hampir 150 tahun yang lalu dan dijadikan Landmark Historis Nasional San Francisco pada tahun 1964. Kereta gantung San Francisco saat ini dijaga tetap beroperasi dalam kondisi prima  secara teknis tetap awet dan terpelihara, meski secara manual kerja mesinnya.

Naik  kereta gantung  adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan kalau berkunjung ke San Francisco, Amerika Serikat. Sensasi melewati jalanan yang naik turun membuat kita berpikir, bagaimana caranya kereta kuno ini bisa masih bisa beroperasi. Padahal usianya sudah lebih satu abad.

Sistem mesin kereta gantung di San Francisco adalah sistem kereta gantung terakhir yang dioperasikan secara manual di dunia. Sebuah ikon wisata kendaraan mirip kereta trem listrik di Jakarta tempo dulu. 

Tetapi jalurnya lebih banyak, dimana sistem kereta gantung membentuk bagian dari jaringan transportasi perkotaan antar moda yang dioperasikan sejak tahun 1873.

Tapi, dengan harga tiket yang cukup mahal sekitar Rp 105.000 atau (7 $ US) dan antrean yang panjang, sepertinya cukup satu atau dua kali saja mencoba objek wisata ini. 

Cable Car di San Francisco termasuk salah satu cable car yang unik, karena selain memiliki jalur yang menanjak dan agak curam, cable car ini tidak memiliki pintu tertutup rapat berbentuk terbuka.Sehingga penumpang bisa bergelantungan berdiri di tiangnya.

Dengan begitu, penumpang duduk berdempetan dan dapat dengan jelas melihat lingkungan sekitar atau bisa bergelantungan selama perjalanan. Kota San Francisco jalur jalanannya naik turun karena kotanya antara gunung dan pantai membentuk suatu kota yang curam. Dari ketinggian Kota San Francisco, saya bisa melihat laut di kejauhan.

Awalnya saya tertarik naik cable car,tahun lalu ketika berjalan-jalan di seputar kotanya melihat penumpang cable car yang bergelantungan berdiri sambil tertawa dan berteriak merasa exited merasakan naik cable car. 

Memang kebanyakan yang naik cable car adalah turis asing. Melihat penumpang semua berbahagia naik cable car akhirnya saya antri membeli tiketnya. Rasanya ingatan saya kembali ke Tanah Air seperti melihat anak-anak kecil bergembira pertama kali naik mobil odong-odong.

Penumpang cable car lebih suka bergelantungan/dok pribadi
Penumpang cable car lebih suka bergelantungan/dok pribadi
Cable car memang menjadi daya tarik tiap wisatawan yang datang ke San Francisco. Tak heran jika antrean penumpang di pemberhentian awal bisa mengular hingga sejauh 20 meter.

Sebenarnya ada satu tempat lagi yang sangat digemari para penumpang, yakni bergelantungan di sisi cable car. Kendaraan yang memiliki berat mencapai 8 ton ini memang lebih populer digunakan sebagai atraksi wisata daripada transportasi umum.

Cable car umumnya dioperasikan oleh dua orang, yakni kondektur dan gripman. Layaknya kernet angkot di Indonesia, kondektur bertugas memanggil penumpang, mengingatkan jurusan yang dituju, hingga memaksa penumpang masuk dan berjubel di dalam, sambil menarik iuran tiket. Posisinya biasanya ada di luar sambil membunyikan bel dan mengatur penumpang untuk aman berdiri di tempat yang seharusnya.

Sedangkan seorang gripman ibarat sopir yang tugasnya menjaga kecepatan laju cable car dengan cara mengendalikan grip (tuas besi panjang di dalam cable car yang beratnya bisa mencapai 165 kg).

Agar cable car berjalan stabil, dengan kecepatan rata-rata 9 mil per jam. Bukan hal mudah menjadi masinis atau gripman mengingat jalanan San Francisco didominasi jalanan yang naik turun dengan tanjakan yang curam.

cable car kelihatan klasik dan vintage karena usianya lebih satu abad/dok pribadi
cable car kelihatan klasik dan vintage karena usianya lebih satu abad/dok pribadi
San Francisco menyediakan 3 jalur cable car dengan total 44 unit yang beroperasi tiap hari. Jalur Powell-Mason dan Powell-Hyde sama-sama mulai dari persimpangan Jalan Powell dan Market serta berhenti di Fisherman Wharf, walaupun di titik yang berbeda.

Sedangkan jalur California membentang lurus tanpa belokan dari barat ke timur di Jalan California. Bisa dibilang, jalur Powell-Mason dan Powell-Hyde lebih menarik bagi turis karena melewati banyak tempat wisata. 

Saya sengaja naik dari Union Square Downtown yaitu pusat Kota San Francisco yang sekaligus menjadi pusat bisnis, shopping, dan entertainment ini menjadi lokasi beberapa hotel berbintang dan pusat belanja barang branded. Antrian cukup panjang hampir setengah jam saya menunggu sampai bisa naik ke cable car.

Tapi sambil menunggu saya bisa melihat bagaimana cara memutar arah kereta api. Dengan manual diputar dengan tuas tangan untuk mengganti arah balik tujuan cable car di terminal akhirnya dengan bentuk rel kereta berupa lingkaran.Sangat unik cara memutarnya.

Ketika kereta sudah berjalan, saya dan anak saya Dimas sengaja memilih duduk paling belakang sambil sekali-sekali berdiri untuk mengambil foto pemandangan di luar jendela. 

Menyenangkan sekali naik cable car ini selain bentuknya yang klasik dan vintage juga merasakan sensasi naik kereta gantung yang unik bersliweran di jalan utama berpapasan dengan mobil dan bus umum tanpa tertabrak., padahal jaraknya sangat dekat dan lalu lintasnya menyatu tidak ada pagar pengaman.

Pegang erat-erat jika Anda berdiri memilih bergelantungan, harus  memegang tiang khusus di bagian luar  saat Anda berdiri, jangan bersandar ke luar.Saat keluar, tunggu sampai kereta benar-benar berhenti. Sepeda ukuran penuh dan sepeda lipat tidak diizinkan naik kereta gantung. 

Karena tanpa pintu dan jendela, otomatis wajah kita langsung tertepa angin sambil melihat penumpang lain hampir semua excited dan melakukan foto selfi di atas kereta gantung. 

Kereta gantung beroperasi mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 10.00 malam.Paling asyik naik kereta gantung, di sore hari sambil melihat matahari terbenam di atas kereta.

Naik dan berhenti hanya boleh di halte yang memiliki tanda pemberhentian kereta gantung. Di tiang penanda inilah, informasi rute dan tujuan dapat Anda lihat. Ketika cable car telah tampak, lambaikan tangan agar berhenti. Jika tidak berhenti, itu pertanda cable car telah penuh.

Udara San Francisco cukup dingin jadi disarankan untuk memakai jaket ketika naik cable car. Walaupun tidak tersedia air conditioner (AC), desain kereta gantung yang terbuka akan membawa angin yang dingin udara San Francisco. Anda memerlukan jaket untuk menghangatkan badan. 

Yang unik jalur cable car jadi satu dengan lalu lintas mobil dan bus umum di jalanan strategis San Francisco. Tetapi semua mobil dan bus disiplin di jalurnya masing-masing. Cable Car zaman dulu seperti kereta trem yang pernah beroperasi di Jakarta di zaman Belanda.

Tidak ada info rute atau tempat wisata di dalam cable car. Bertanyalah pada kondektur dan mintalah untuk mengingatkan tempat pemberhentian Anda. Biasanya sebelum sampai di tempat tujuan wisata berikutnya. Jalur cable car memang di jalur utama tujuan wisata Kota San Francisco.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun