Selain itu tulisan saya sewaktu menjadi kontriburtor kompas.com yang berjudul https://travel.kompas.com/read/2011/08/12/06090365/~Travel~Travel%20Tips berhasil mendapat juara pertama Anugerah Pewarta Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata pada tahun 2011. Tentu hadiah ini membuat saya semangat untuk pensiun dini dan menjadi penulis buku wisata.
Ternyata rejeki lain juga ada, selama pensiun saya sering diundang untuk mengajar menulis di blog dari beberapa lembaga dan departemen yang tentunya memberi rejeki atau honor yang lumayan.
Juga saya sering ikut lomba-lomba penulisan di blog sehingga ada beberapa yang berhasil menjadi juara dan mendapatkan hadiah uang atau hadiah gratis jalan-jalan dari beberapa sponsor. Saya sering menulis di Kompasiana di rubrik wisata sehingga banyak undangan endrose wisata.
Juga profesi saya yang baru setelah pensiun yaitu sebagai penulis traveling membawa saya naik kapal pesiar gratis tiga malam ke Penang dan ada beberapa endorse gratis dari hotel dan tujuan wisata.Hal seperti ini tidak terlintas di pikiran sebelumnya.
Untuk mengambil pensiun dini memang perlu kecermatan dalam mengatur ekonomi. Yang paling penting, pertama kita percaya diri untuk makan sehari-hari pasti sudah ada selama masa pensiun. Kedua: biaya Pendidikan anak-anak sampai selesai kuliah sudah ada. Ketiga: punya tabungan dana darurat.
Saya kira tiga point diatas bisa mencukupi, untuk ambil pensiun dini sudah bisa diambil. Jangan takut menikmati pensiun di kala muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H