Sebagai Taman Nasional, di tempat ini terdapat jurang dengan tebing-terjal panjangnya kira-kira 446 km, dengan lebar mulai dari 6 km sampai 29 km dan dengan kedalaman lebih dari 1.600 m.Â
Orang kulit putih pertama yang melihatnya adalah Garca Lpez de Crdenas dari Spanyol pada tahun 1540.Â
Kemudian kawasannya menjadi konservasi alam, Grand Canyon juga dihuni oleh suku indian Hualapai Ranch. Suku ini menjadi penduduk asli Amerika yang mengelola dan menjaga Grand Canyon.
Mengapa Taman Nasional Grand Canyon begitu populer?
Saya berdiri di atas ngarai dengan pemandangan indah yang tanpa batas.Terasa ada yang berbeda disini suasana terasa di alam liar dan dari kejauhan melihat aliran sungai Colorado yang berbelok-belok membuat kagum.Â
Setiap ngarai memiliki ketinggian yang berbeda-beda dan sangat curam. Yang membuat sedikit bahaya adalah tidak adanya penghalang atau pagar pembatas. Sehingga tiap wisatawan bisa mendapatkan foto dan pengalaman yang berbeda.
Hanya ada waktu 4 jam di dua titik poin melihat panorama Grand Canyon sambil makan siang berupa hot dog yang bagi perut Indonesia tidak kenyang. Sehingga saya terpaksa beli lagi burger dan coca cola yang harganya 10 USD.
Jalan-jalan ke Amerika Serikat memang terasa mahal di transport dan harga makanan.
Kebanyakan turis datang ke Grand Canyon tanpa menginap karena mahalnya. Kalau menginap perlu waktu dan biaya lagi tambahan 100 USD per orang.
Cukuplah saya menikmati tebing Grand Canyon 4 jam saja meski sore harinya langsug balik ke Las  Vegas tapi suatu saat ingin kembali untuk menikmati waktu sunset dan sunrise di sana, konon waktu yang paling indah untuk dinikmati alamnya.