Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Hasti Utami, Pencetus Tamasya Lin Kuning di Kota Jember

29 Juli 2019   20:48 Diperbarui: 1 Agustus 2019   11:46 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta wisata lin kuning | Dokumentasi Asita DK

"Banyak orang mengenal saya hanya berbisnis travel, tetapi sebenarnya saya lebih konsentrasi ke bisnis kerajinan tangan kalung, gelang, dan tasbih dari bahan kayu dan kopi," kata Hasti yang ramah ini.

Jiwa entrepreuner Hasti disalurkan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan di Jember.

Saat ini, Hasti memiliki lima destinasi tujuan wisata yakni masing-masing Pantai Payangan, Kebun Durian Ledokombo, Sukorambi, Jember Heritage Walking Tour (JHWT), dan Kebun Teh Gunung Gambir.

Hasti menerapkan beberapa aturan yang ketat bagi peserta wisatanya antara lain: wisatawan harus datang tepat waktu, tidak boleh membuang sampah sembarangan dan serta harus berbaur akrab dengan warga sekitar.

Untuk di wisata Lin Kuning di Jember, Hasti banyak mengangkat kuliner lokal seperti menu makan siang dengan lauk ikan wader, ikan pindang, lalapan ontong pisang, tahu, tempe, dan sambal terasi yang lezat.

Sedangkan untuk Jember kawasan selatan, di Pantai Payangan wanita yang berwajah manis ini mengangkat kuliner lobster yaitu udang besar.

Ide Hasti sangat disambut oleh para sopir Lin Kuning yang jumlahnya ratusan orang. Tetapi dari hasil seleksi sekarang ini ada 21 orang sopir dan angkutan Lin Kuning yang setiap minggunya berjalan menuju destinasi wisata yang menjadi andalan seperti jalur Sukorambi dan Gunung Gambir.

Harga tiket perjalanan Lin Kuning jurusan Sukorambi Rp 45 ribu, Gunung Gambir 185 ribu dan City Walking Tour Rp 25.000. Dari hasil pembayaran tiket tersebut sebagian dialokasikan untuk membayar sopir Rp 250.000 per hari sekali jalan di jalur wisata. Sehingga banyak sopir yang antre untuk menjadi sopir Lin Kuning jalur wisata yang diprakasai Hasti, alumni SMAN 1 Jember ini.

Dalam perjalanan kariernya, Hasti dengan wajah sedikit kecewa menceritakan, ide-ide kreatifnya hanya sering terganggu dengan beberapa klaim pihak lain yang sering kali memakai idenya yang cemerlang untuk keperluan promosi kegiatan orang lain.

Sehingga usaha kreatifnya di tengah jalan agak sering kali terganjal. "Pernah ide saya Tamasya Bus Kota diklaim sebagai ide Dinas Perhubungan Pemda Jember sampai pernah dimuat di media lokal Jember. Beruntung klaim saya didukung oleh banyak wartawan media Jember, " ujar Hasti kepada penulis yang menemuinya di kampung halamannya Jember.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun