Ketika liburan ke Sukabumi minggu lalu saya penasaran untuk mendatangi kawasan Geopark Ciletuh yang lokasi wisatanya mulai pantai, gunung, desa wisata, air terjun, semua lengkap dalam satu kawasan mulai Pantai Ujung Genteng, Pantai Pelabuhan Ratu sampai di Pantai Palangpang yang luasnya 128 ribu hektar mencakup 8 kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jabar.
Taman Bumi Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu adalah sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, budaya melalui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan yang berkelanjutan di 8 kecamatan di satu kawasan Taman Bumi Nasional Palabuhanratu.
Geopark Ciletuh juga telah diakui UNESCO sebagai Global Geopark pada tahun lalu, berkat warisan geologi yang luar biasa. Selain itu, di dalamnya juga terdapat keanekaragaman hayati dan budaya, serta memiliki lanskap alam yang sangat istimewa.Â
Sangat banyak pilihan curug yang bisa dikunjungi sehingga perlu ada waktu khusus kalau semua ingin didatangi. Alam yang masih belum tersentuh dan hijau menjadi daya tarik tersendiri yang tidak boleh dilewatkan.
Keistimewaan yang ditawarkan membuat Sukabumi mulai diminati milenial. Banyak traveler yang mengunggah instagram dengan hastag #geoparkciletuh.Â
Ada hampir 100.000 foto instagram Geopark Ciletuh yang kebanyakan diupload para milineal. Destinasi wisata di Geopark Ciletuh masih banyak yang asri, hijau  belum tersentuh teknologi, alias masih alami dan mengesankan.
Kawasan  geopark ini satu-satunya  di Jabar yang masih perlu dikembangkan.Karena ada beberapa titik tujuan wisata contoh nya air terjun atau curug yang belum siap infrastrukturnya seperti akses jalan yang masih berbatu dan bergelombang belum diaspal. Perlu juga promosi yang matang agar menjadi tujuan wisatawan asing mau berkunjung di sini.
Kalau ingin mengunjungi seluruh tempat titik tujuan wisata Ciletuh perlu waktu sampai empat hari. Karena saya hanya punya waktu satu hari dengan anak saya Dimas Ramadhan dari arah  Sukabumi ke Ciletuh pulang pergi, maka ada beberapa tempat yang telah saya datangi di antaranya:
Pantai Ujung Genteng
Tidak hanya bisa bersantai, berjemur atau bahkan bermain di pantainya, foto pre wedding  untuk pasangan yang akan menikah dengan latar belakang sunset di Ujung Genteng pasti menarik dengan warna langit merona merah di kala sunset.
Pantai Palangpang
Pantai ini juga dipergunakan tempat mendarat bagi kegiatan paralayang. Momen paling bagus adalah pada saat sunset dan mengambil foto sunsetnya dari ketinggian.Â
Di seputar Pantai Palangpang telah banyak tumbuh baru setahun terakhir ini vila-vila yang tumbuh subur dengan bentuk unik khas Ciletuh yaitu vila dengan atap segitiga kerucut yang banyak di tepi pantai. Sehari tarifnya mulai Rp 300.000 sampai Rp 1 juta.
Puncak Darma
Ada titik point foto  dari jembatan kayu untuk mengambil spot foto yang kalau liburan pasti antri  untuk mengambil foto. Dari kejauhan kelihatan  sawah dan hutan yang menghijau, aliran sungai dan birunya laut membuat panorama alam yang bisa dilihat dari Puncak Darma membuat ingin lama untuk mengambil spot foto disini. Momen paling asyik adalah dengan menikmati sunrise dari Puncak Darma.
Puncak Tugu
Di sepanjang jalan yang berkelok di dekat pantai banyak titik point foto dari arah jalan aspal baru berkelok-kelok. Salah  satu spot yang unik untuk mengambil foto dengan pasangan kamu bisa  menikmati pemandangan alam di Geopark Ciletuh, yaitu Puncak Tugu.Â
Pemandangannya lembah sawah dan perpaduan pantai di kejauhan membuat suasana pemandangan laut menjadi berbeda. Lokasinya mudah dijangkau dan di sepanjang jalan menuju Ciletuh banyak titik point foto.
Berada di Dusun Cicukang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Puncak Tugu menawarkan pemandangan sejumlah curug hingga tebing dan hutan. Bagi para milineal yang suka camping  bisa bermalam di sini dan menyewa tenda untuk menikmati langit malam yang indah.
Puncak Gebang
Pemandangan disini memperlihatkan teluk pantai melengkung berbentuk love dan dari kejauhan banyak titik keramba ikan di laut sehingga membuat suasana laut di kejauhan berbeda.
Puncak Gebang sendiri dibangun secara swadaya oleh masyarakat lokal. Puncak Gebang menjadi destinasi wisata yang harus diambil spot fotonya bagi  para Instagrammer ketika mengunjungi Geopark Ciletuh.
Curug Awang
Jika debit air meningkat, curug ini menawarkan pemandangan air terjun seperti air terjun yang mirip  bendungan yang jatuh turun  kebawah airnya ketika pintu airnya dibuka. Sebaliknya, jika debit air tidak cukup tinggi, cucuran airnya tetap membuat tidak rugi datang kesana. Lokasinya bisa diakses dengan motor dan mobil jip adventure karena jalan masuk sepanjang tiga kilometer masih berbatu dan bergelombang becek ketika hujan.
Curug Awang juga menjadi curug terbesar, sekaligus menjadi trademark dari Geopark Ciletuh. Karena keunikan yang ditawarkan, tidak sedikit pula yang menyebut Curug Awang sebagai Niagara Mini di geopark ini. Dengan lanskap berbatu dan aliran air yang tidak cukup deras, bermain air di sini bisa dikatakan cukup aman. Di lokasi berbatu traveler bisa bermain air.
Akses jalan
Geopark Ciletuh dari Sukabumi  berjarak 120 km dan  bisa ditempuh dengan waktu tiga jam. Sekarang ada pilihan lewat jalan raya aspal yang mulus melalui persimpangan Loji. Sekarang  bisa melewati jalan baru dengan jarak lebih cepat memotong 33 kilometer daripada jalan yang lama.
Selain lebih dekat, pemandangannya juga mempesona dengan jalan mulus berkelok-kelok di sisi kiri banyak sawah dan hutan dan kanan tebing curam pantai dan pemandangan laut yang indah.Â
Saya menikmati perjalanan ini karena sepanjang jalan pemandangannya indah dan berjalan di sisi pantai yang biru dengan angin sepoi-sepoi, melalui jalur berkelok dan naik turun tetapi tidak terlalu curam.
Setelah berjalan satu jam di jalan yang berkelok, traveler akan mencapai titik  tertinggi yaitu Puncak Darma di Kecamatan Ciemas. Keindahan Pantai Cisaar dan Puncak Darma menjadi pertanda Anda sudah memasuki kawasan Geopark Ciletuh.Â
Di sini Anda bisa beristirahat dahulu dan ganti mobil mini bila menaiki bus besar untuk  menuju ke Pantai Palangpang pusat Geopark Cietuh, karena mobil besar berbahaya jalan terlalu curam jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H