Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Apa Testimoni Said Agil Siroj tentang Mahfud MD

15 Agustus 2018   13:16 Diperbarui: 15 Agustus 2018   13:37 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan dan tanda tangan Mahfud di buku koleksi saya (dok pribadi)

Saya mengenal Mahfud MD dan berbicara langsung ketika acara peluncuran buku biografinya.Cukup lama juga kejadiannya sekitar lima tahun yang lalu , tahun 2013. Waktu itu saya sengaja   datang  ketika peluncuran biografinya di Toko Buku Gramedia Pondok Indah untuk menghadiri peluncuran buku  berjudul "Kontroversi Mahfud MD" yang ditulis Rita Triana Budiarti.

Pada acara penanda tangan bukunya saya sengaja mengajak bicara dan dia dengan ramah berbincang dengan saya. Apalagi ketika saya mengaku berasal dari Jember, Jawa Timur yang satu kampung dengan istrinya sebagai sedulur karena sama-sama satu kampung.Ketika saya minta foto bersama diledek oleh Rita ,"Wah saudara sekampung gak bisa dilawan, "ujar Rita penulis bukunya. Sayang fotonya disimpan dalam telepon genggam yang sudah tidak bisa digunakan lagi sehingga foto saya bersama Mahfud gak bisa dilacak.

Tulisan dan tanda tangan Mahfud di buku koleksi saya (dok pribadi)
Tulisan dan tanda tangan Mahfud di buku koleksi saya (dok pribadi)
Tetapi buku yang sudah ditanda tangani oleh tulisan tangan Mahfud MD itu tetap saya simpan dan tulisannya di halaman pertama sebagai berikut ,"  Pro Mbak Ita.Teruslah berkarya untuk sukses masa depanmu." Kalimatnya hanya pendek tapi artinya sangat bermakna bagi saya pribadi sebagai pengagum Mahfud.

Dalam buku tersebut ada testemoni dari beberapa nama yang sekarang ramai diperbincangkan  di kalangan politik sehubungan kontroversi batalnya Mahfud batal menjadi Cawapres dari Presiden Joko Widodo.

Buku yg berjudul Kontroversi Mahfud MD (dok pribadi)
Buku yg berjudul Kontroversi Mahfud MD (dok pribadi)
Saya sengaja tidak membahas isi  buku  "Kontroversi Mahfud"  yang tebalnya 268 halaman tersebut. Tapi sengaja hanya mengambil kalimat-kalimat dari beberapa testimoni tentang Mahfud MD dari  tokoh --tokoh politik yang sekarang masih eksis di dunia politik. Terutama tokoh Said Agil Siroj yang disesalkan oleh  Mahfud karena pernyataan soal Mahfud bukan kader NU dalam buku tersebut, sengaja ditulis di bagian paling atas dari pilihan beberapa tokoh politik Indonesia.

Testimonidari Prof Dr KH Said Agil Siroj, Ketua Umum PBNU:

Di saat bangsa Indonesia kehilangan kepercayaan terhadap penegak hukum, dan kehilangan rasa keadilan tampillah seorang  Mahfud MD yang memberi secerah harapan. Dia tampil memimpin Mahkamah Konstitusi dengan meyakinkan kita bahwa keadilan dan supremasi hukum masih ada di Indonesia , Negara tercinta ini.

Testimoni Said Agil Siroj (dok pribadi)
Testimoni Said Agil Siroj (dok pribadi)
Testimoni dari Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI

Dia adalah seorang intelektual profesional,setia pada tugasnya.  Meski saya kalah di MK dalam perkara pemilihan Presiden, saya tetap merasa hormat kepada Pak Mahfud dan saya bangga padanya sebagai sesama alumni HMI.

Testimoni dari Pramono Anung,  Sekretaris Kabinet  Joko Widodo

Saya melihat banyak terobosan yang dilakukan Pak Mahfud . Terobosan pertamanya adalah penetapan caleg berdasarkan suara terbanyak. Ini terobosan  luar biasa bagi demokrasi.

Testimoni dari Amien Rais, tokoh politik senior

Saya katakan juga kepada Ketua MK Mahfud MD  secara informal, Anda termasuk salah satu pilar bangsa yang harus terus mendorong supaya proses hukum tidak berbelok menjadi hal-hal yang sifatnya politik yang menimbulkan kerawanan.Karena saya yakin betul hanya dengan proses hukum , maka akan terlihat siapa yang benar dan siapa yang salah.

Testimoni Yenny Wahid, putri mantan Presiden RI, Gus Dur

Kedekatan Gus Dur dengan Pak Mahfud dipertemukan oleh kesamaan, minimal dalam dua hal. Pertama, keduanya sama-sama nekat dan tidak takut mengungkap ketidak adilan dan mendobrak ketidak beresan. Kedua, Gus Dur dan Pak Mahfud sangat kompak dalam pandangan mengenai  paham kebangsaan serta hubungan antara Negara dan agama menurut pandangan NU. Gus Dur memahami cara berpikir Pak Mahfud dan pak Mahfud selalu mau belajar dari Gus Dur.

Dari beberapa testimoni tersebut menunjukkan Mahfud adalah seorang yang tegas dalam bidang hukum dan hampir   mengenal semua tokoh ulama dan politik terkemuka di Indonesia.

Tweet Mahfud MD yg menyejukkan (dok pribadi)
Tweet Mahfud MD yg menyejukkan (dok pribadi)
Setelah kontroversi gagalnya Mahfud menjadi Cawapres Jokowi, saya bertambah salut dengan sikap Mahfud yang melalui twitternya secara legowo mengatakan,"  Bagi kita yang terpenting NKRI  itu terawat dengan baik. Keberlangsungan NKRI jauh lebih penting dari sekedar nama Mahfud  MD dan Makroef Amin. "

Sikap legowo dan tetap hormat kepada Jokowi membuat ribuan netizen banyak yang memuji Mahfud MD sebagai negarawan dan bapak bangsa.                                                     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun