Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Maskot Asian Games 2018, Menggambarkan Arti Strategi, Kecepatan dan Kekuatan

7 Agustus 2018   13:39 Diperbarui: 7 Agustus 2018   15:35 2726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot Asian Games di halaman istana (dok kompas.com)

Dulu, cendrawasih mati yang dikirim ke Eropa, baik itu untuk dipelajari maupun untuk dikoleksi, dipotong kakinya. Karena itu, banyak yang menganggap burung ini terbang dari surga untuk mencari makan di Bumi dan hanya menyentuh tanah ketika akan mati.

Untuk logo Asian Games, Bhin Bhin digambarkan memakai rompi Asmat dari Papua dan merupakan lambang dari strategi.

"Bhin Bhin" adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.  

Atung si Rusa Bawean

Rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) adalah rusa endemik dari Bawean, Gresik, Jawa Timur. Hal ini berarti, rusa ini tidak akan bisa ditemukan di tempat lain selain di Bawean. Rusa ini memiliki habitat asli di hutan-hutan primer dan sekunder, terutama di hutan perbukitan dan padang rumput berawa.

Maskot Atung (dok pribadi)
Maskot Atung (dok pribadi)
Rusa ini memiliki panjang 140 sentimeter dari kepala ke tubuhnya dan tanduknya bisa tumbuh hingga 47 sentimeter. Tanduk ini akan digunakan untuk bertarung pada saat musim kawin.

Sayangnya, populasi rusa Bawean semakin menurun dan kini statusnya sudah ditetapkan terancam punah akibat perburuan. Selain itu, habitat rusa Bawean yang rusak dan diganti dengan perkebunan jati juga turut mengancam kelangsungan hidup rusa ini.

Atung digambarkan memakai sarung motif tumpal dari Jakarta dan melambangkan kecepatan."Atung" adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

Kaka si Badak Jawa  

Badak Jawa awalnya merupakan jenis badak yang memiliki habitat paling luas, dari Jawa, Sumatera, hingga ke India dan China. Namun sayangnya, kini populasi badak Jawa semakin menurun dan diperkirakan hanya ada 58 hingga 68 ekor saja yang tersisa dan hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon.

Maskot Kaka (dok pribadi)
Maskot Kaka (dok pribadi)
Karena jumlahnya yang sudah sangat sedikit, menurut WWF, badak Jawa kini menjadi badak paling langka dari lima jenis badak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun