Tanggapi kicauan jangan terhanyut perasaan. Obyektif jangan terpancing marah. Kicauan itu seharusnya jadi ajang berbagi bukan sebagai ajang caci maki, menebar hoaks yang berbahaya.
Lukman juga berharap Kompasianer menjadi duta menyebarkan konten baik di dunia maya.Melawan hoaks adalah dengan mengembalikan esensi agama. Agama adalah damai, berakhir dengan kebajikan. Semua agama adalah kedamaian. Jika tak membawa kedamaian berarti bukan orang beragama. Semua agama akan berujung kedamaian.Agama adalah cara Tuhan kepada umatnya kembali ke jatidiri kemanusiaannya.
"Baru di zaman ini, manusia hidup di dua alam maya dan nyata," kata Lukman Hakim. Yang dimaksud beliau adalah dunia nyata dan dunia maya. Melawan hoaks harus dimulai dari hati. Hanya hatilah ada di sisi kemanusiaan untuk berdialog, bertegur sapa. Aktivitas yang terekam di data digital adalah gambaran dari isi pikiran yang biasanya tak nampak di dunia nyata.
Lukman Hakim  sejak memimpin Menag  tegas melarang aparatur Kemenag menjadi penyebar berita hoaks. Hal itu telah disampaikan dalam beberapa kali kesempatan.
Seandainya saya menjadi Menag, saya usulkan twitter yang dicuitnya akan minta lebih banyak masukan dari masyarakat tentang pelayanan Kemenag dengan membuat taggar  topik yang diviralkan. Misalkan minggu ini karena sedang musim haji taggarnya #pelayananhaji. Jadi selama seminggu kedepan minta masukan masyarakat tentang pelayanan haji.
Pernah beberapa kejadian beberapa bulan yang lalu, Â ramai soal daftar rilis 200 orang ustaz yang direkomendasikan pemerintah atau Kemenag.Hal tersebut membuat pro kontra diantara masyarakat dari nama-nama yang dirilis.
Alangkah indahnya bila ada pro kontra diantara masyarakat soal rilis Kemenag, melalui twitternya Menag juga bisa menjelaskan langsung asal usul dikeluarkan soal rilis daftar nama para ustaz tersebut.Sehingga cukup menyimak twitter Menag, masyarakat sudah mengetahui duduk persoalannya.
Jadi twitter Menteri Agama tidak hanya mengetwitt kegiatan resmi menteri dan kinerja Kemenag, tapi juga minta masukan kepada masyarakat untuk perbaikan layanan aparat  Kementrian Agama. Terutama kalau ada hoaks tentang agama, alangkah bijaksananya bila Menteri Agama bisa mengklarifikasi soal agama dengan bijaksana dan membuat masyarakat Indonesia tenang membacanya dan menentramkan isinya membawa kedamaian. Dan twitter Menteri Agama diharapkan juga bisa bisa menjadi panutan masyarakat untuk melawan hoaks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H