Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pak Menteri, Harga Pangan Jangan Naik Dong!

31 Maret 2018   09:16 Diperbarui: 31 Maret 2018   12:36 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik impor beras (dok cnn.com)

Selama 15 tahun tersebut, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 15,39 juta ton beras dengan volume impor beras terbanyak pada tahun 2011 dengan volume sebesar 2,75 ton, sedangkan volume terkecil pada tahun 2005 sebesar 189.616 ton. Sehingga, jumlah total impor beras tersebut dan ditambah 500.000 ton pada tahun ini, maka hingga saat ini Indonesia telah mengimpor beras sebesar 15,89 juta ton.

Menurut katadata.com,  dari sisi dana yang dikeluarkan pada impor beras sebesar 15,39 juta ton mencapai 5,83 miliar dollar AS atau Rp 78,70 triliun (kurs Rp 13.500). Dana yang paling banyak dikeluarkan pada impor tahun 2011 dengan 1,51 milar dollar AS atau Rp 20,38 trilun, sedangkan dana yang dikeluarkan paling sedikit tahun 2005 dengan nilai 51,49 juta dollar AS atau Rp 695,1 miliar.

Menurut BPS, terdapat lebih dari sembilan negara yang mengekspor beras ke Indonesia.  Negara-negara tersebut antara lain, adalah Vietnam, Thailand, China, India, Pakistan, Amerika Serikat, Taiwan, Singapura, Myanmar, dan lainnya. Dari negara-negara tersebut, Indonesia paling banyak mengimpor beras dari Vietnam, dengan jumlah volume sebesar 7,44 juta ton atau hampir 50 persen dari jumlah total impor selama 15 tahun.

Data dari Kementerian Pertanian antara tahun 2010-2014 menunjukkan bahwa produksi padi Indonesia hanya 5,7 juta ton per hektar, sedangkan Vietnam pada rentang yang sama hasil produksi padinya mencapai 6,67 juta ton per hektar.

Menteri Perdagangan melakukan operasi pasar (sumber katadata.com)
Menteri Perdagangan melakukan operasi pasar (sumber katadata.com)
Pemerintah mengakui adanya kelangkaan beras jenis premium di pasaran yang menyebabkan harga beras premiun naik menjadi Rp 13.000 per kilogram dari Harga Eceran Tertinggi (HET) per kilogramnya. Pemerintah tidak mau kecolongan dengan stok beras, sehingga melakukan impor beras premium. 

Pemerintah mengubah jenis beras yang akan diimpor dari beras khusus menjadi beras umum. Jumlah impor juga mencapai 500.000 ton.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016, pemerintah menugaskan Bulog untuk melakukan impor dalam rangka stabilisasi harga beras. Selain itu impor juga dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan cadangan beras pemerintah dan menjaga ketersediaan beras di masyarakat.

Tak hanya kebijakan impor, pemerintah juga perlu membenahi data produksi padi, termasuk menyangkut luas dan produktivitas lahan.

Operasi pasar daging beku th 2007 dijual di komplek barata tangerang (dok pribadi)
Operasi pasar daging beku th 2007 dijual di komplek barata tangerang (dok pribadi)
Untuk kedepannya  akan kebutuhan pangan agar tidak selalu impor, perlu ditindak lanjuti dengan target swasembada pangan beras, jagung dan kedelai dengan mempertimbangankan sumber daya lahan.

Mewujudkan petani yang sejahtera perlu adanya koloborasi yang terus menerus dengan Kementerian Pertanian dengan memperbaiki insfrastruktur dan menambah luas lahan serta menguatkan peran petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun