Sekarang ini kenyataan harga beras medium di pasaran masih sekitar Rp 12.000, telur Rp 24.000, daging sapi Rp 100.000, daging ayam Rp 35.000, dan gula Rp 15.000 per kilogram di daerah Tangerang.
Melihat dari harga tersebut, saya sebagai ibu rumah tangga, berharap  agar pemerintah terus konsisten dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang  Ramadan ini. Selain itu juga diharapkan tidak terjadi gejolak harga jelang Lebaran nanti. Karena setelah beras impor telah masuk, dalam dua bulan terakhir ini harga beras tidak kunjung turun.
Harga beras di Indonesia termasuk lebih mahal dibanding negara-negara di Asia, seperti Vietnam, Myamar, India dan Pakistan padahal negara kita negara agraris.
![Data harga beras (sumber:katadata.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/31/109064-harga-beras-lokal-di-negara-negara-asia-5abeee7acf01b44a595b7da2.png?t=o&v=555)
Saran untuk Kementerian Perdagangan menjaga kestabilan harga pangan:
1. Pemerintah diminta segera memastikan dan melakukan pemetaan wilayah produksi pangan nasional. Hal ini dinilai penting agar masyarakat dapat melihat secara utuh apa saja yang menjadi kendala dan menyebabkan terjadinya kenaikan harga pada beberapa barang kebutuhan pokok.
2. Kelancaran jalur distribusi dari petani di daerah produksi pangan hingga ke pasar tradisional. Untuk itu harus ada kerjasama lintas Kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa selama ini, biaya distribusi mempengaruhi harga barang hingga 21% lebih. Maka subsidi distribusi dan pemangkasan jalur distribusi dapat mengurangi lonjakan harga.
Wacana pemerintah untuk menurunkan biaya tol khusus bagi truk pembawa bahan pokok perlu segera diwujudkan.
4. Menindak secara tegas pihak pihak yang melakukan aksi penimbunan dengan melibatkan pihak Kepolisian. Sebab, aksi seperti ini akhirnya menyudutkan pedagang pasar, seakan-akan pedagang pasar yang melakukan aksi ambil untung dari situasi yang ada. Â Pedagang adalah korban dari aksi nakal para penimbun ini. Bila komoditas tertentu langka, pasti harga beli pedagang ke pemasok juga naik. Harga tinggi ini menyebabkan menurunnya pembeli sehingga turut pula berdampak pada penurunan omzet pedagang.
5. Melakukan ubah pemikiran di kalangan ibu-ibu yang sering kali berkembang, bahwa setiap kali menjelang hari besar keagamaan pasti kebutuhan pokok mahal. Asumsi ini mendorong mereka untuk melakukan aksi beli dalam skala besar sebagai stok untuk mencukupi kebutuhan saat hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.