Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

5 Wisata Sejarah di Kota Surabaya untuk Libur Akhir Tahun Anda

2 Desember 2017   20:46 Diperbarui: 3 Januari 2018   12:04 2780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hotel Majapahit yang masih beroperasi ini juga gedung bersejarah di Surabaya (dok.asita)

Kemana Anda merencanakan liburan di akhir tahun nanti. Jika  Anda berkesempatan  berwisata ke Surabaya, Jawa Timur sebagai kota pahlawan.   Ada beberapa pilihan tempat  tujuan wisata sejarah yang harus dikunjungi.

Kota Surabaya namanya tidak bisa terlepas dari cerita legenda dua binatang laut, Sura dan Baya. Sura adalah ikan hiu dan Baya adalah binatang melata buaya. Mereka tinggal di laut. Suatu hari mereka berkelahi  memperebutkan makanan. Mereka berdua saling memukul dan menggigit ekornya. Baya menang berkelahi berhasil menggigit sangat keras sampai akhirnya Sura menyerah dan kembali ke laut. Jadilah cerita tadi mengilhami nama Kota Surabaya yang berlambang binatang Sura dan Baya.

Tujuan wisata yang wajib dikunjungi selama di Surabaya adalah:

1. Jembatan Merah

Jembatan yang melintas di atas Kali Mas ini mulanya dibangun untuk menghubungkan Surabaya sebelah timur dengan sebelah barat. Sebelah timur merupakan area pedagang dan pelaut asing.

Saat ini, kawasan tersebut menjadi area pecinan dan di sebelahnya terdapat kawasan komunitas Arab. Sementara itu di sebelah barat dulunya merupakan kawasan pemerintahan kolonial Belanda.  Jembatan Merah dibangun bukan untuk kepentingan militer. Saat pertempuran melawan tentara Belanda dan Sekutu, para arek-arek Suroboyo bertahan di kawasan Jembatan Merah.

2. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan merupakan ikon kota Surabaya. Monumen ini dibangun untuk memperingati Hari Pahlawan. Tugu Pahlawan terletak di tengah Taman Kebonrojo, di seberang kantor Gubernur Jawa Timur. Saat memasuki kawasan monumen ini, Anda akan disambut dengan patung Soekarno dan Hatta, lengkap dengan tulisan-tulisan perjuangan seperti "Merdeka atau Mati". Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952.

Di dekat tugu ada piramida dari kaca. Di bawah piramida ini terdapat museum. Di museum ini Anda dapat menyaksikan patung peraga dan ukiran yang menggambarkan peristiwa 10 November 1945. Selain itu ada pula koleksi pidato Bung Tomo dan rekaman suara Bung Tomo saat menolak ultimatum tentara sekutu yang mengharuskan rakyat Surabaya menyerah.

Lokasi Hotel Majapahit tepat di tengah kota Surabaya di Jalan Tunjungan (dok.asita)
Lokasi Hotel Majapahit tepat di tengah kota Surabaya di Jalan Tunjungan (dok.asita)
3. Monumen Jalesveva Jayamahe

Monumen ini mengandung arti di laut kita jaya. Sesuai namanya, monumen Monjaya dibangun untuk mengingatkan generasi penerus bahwa nenek moyang bangsa ini adalah pelaut. Monumen Jalesveva Jayamahe di wilayah perairan AL Surabaya.

Monumen mengambil wujud seorang perwira TNI Angkatan Laut yang menatap jauh ke permukaan Laut Jawa. Dia berdiri tegap dalam balutan seragam PDU 1 sambil menggenggam pedang kehormatan. Patung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 5 Desember 1996, dua tahun sebelum beliau turun tidak menjabat lagi.

Sebagai pijakan, berdiri gedung empat lantai yang dindingnya penuh dengan diorama perjuangan bahari selama pra revolusi fisik sampai era tahun 1990 an. Tubuh patung tembaga rancangan Nyoman Nuarta seniman yang sama yang merancang Garuda Wisnu Kencana di Bali berwarna biru kehijauan sama dengan Patung Liberty di New York Amerika Serikat.

Sama halnya dengan Patung Liberty yang berfungsi memandu kapal-kapal untuk masuk Pelabuhan New York, Monjaya juga dimalam hari lampunya menyala dan memandu kapal-kapal laut memasuki Dermaga Ujung Surabaya.

Di puncak gedung Hotel Majapahit ini arek2 Surabaya pernah menurunkan bendera Belanda (dok.asita)
Di puncak gedung Hotel Majapahit ini arek2 Surabaya pernah menurunkan bendera Belanda (dok.asita)
4. Hotel Majapahit

Hotel yang masih beroperasi ini  adalah sebuah gedung bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya. Dulunya  bernama LMS, lalu ganti nama beberapa kali mulai Hotel Oranje, Hotel Yamato,kemudian ganti Hotel Hoteru.Sekarang Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Negara Armenia tersebut sudah berubah menjadi hotel bintang lima dengan total 143 kamar di lantai satu dan dua.

Salah satu momen perjuangan mempertahakan bendera merah putih di hotel  ini terjadi pada tanggal 19 September 1945. Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda  yang  dipimpin Mr  Pluegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel. Para pejuang Indonesia  yang  melihat  langsung geram dan melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda yang berwarna merah, putih dan biru. Jadi setelah disobek bendera itu menjadi merah putih . Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Pluegman.

4. Monumen Kapal Selam,

Monumen yang dikenal dengan nama Monkasel ini , adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat di Jalan Pemuda pas di  tengah kota Surabaya.  Monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI  Pasopati 410. Salah satu dari  armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat (Papua) dari pendudukan Belanda.

Kapal  selam ini kemudian dibawa ke darat  dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini lokasinya berada tepat di sebelah  Delta Plaza. Di tempat ini juga terdapat ruangan untuk pemutaran film. Dalam film dokumenter dipertunjukkan  proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika Anda ingin mengunjungi tempat wisata ini  akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana


Ada cerita unik dibalik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam  Pak Drajat Budiyanto yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia)  dan  juga  mantan KKM KRI Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi  diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Beliau ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Delta Plaza tepat disebelah Sungai Kalimas. Caranya dengan memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.

Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura (dok.asita)
Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura (dok.asita)
5. Jembatan Suramadu

Jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura ini menjadi ikon bagi wisatawan dari luar kota. Biasanya melewati jembatan di atas Selat Madura ini, wisatawan hanya untuk keperluan selfie. Tapi ada peraturan di atas jembatan Suramadu tidak boleh ada kendaraan berhenti. Sehingga banyak kendaraan yang tidak mematuhi aturan, beberapa mobil ada yang parkir di pinggir jembatan dan penumpangnya turun untuk selfie. Saya terpaksa mengambil foto Suramadu dari dalam mobil.Untung kaca mobilnya bersih,  sehingga lumayan juga hasil fotonya.

Puncak Jembatan Suramadu (dok.asita)
Puncak Jembatan Suramadu (dok.asita)
Di Surabaya untuk beli oleh-oleh aneka kerupuk, camilan, terasi, dan petis silahkan Anda mampir Di Pasar Genteng yang lokasinya di pusat kota. Kuliner makanan Jatim mulai rawon, rujak cingur, tahu campur, tahu tek tek, sate Madura, kupang lontong, dan  bebek goreng bisa dinikmati di semua warung yang ada di sudut Kota Surabaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun