Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kerokan Menumbuhkan Romantisme

30 Oktober 2017   21:24 Diperbarui: 26 November 2017   21:25 3484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerokan sudah menjadi makanan sehari-hari orang Indonesia dan .Ini termasuk pengobatan masuk angin yang disukai banyak orang sebab kerokan merupakan pengobatan  yang amat murah dan gampang dilakukan dimana saja.  Kita bisa melihat di pasar-pasar tradisional masih banyak kita lihat ibu-ibu pedagang sayur saling bergantian kerokan dengan temannya.

Saya sendiri sebagai backpacker, meski ke luar negeri selalu melakukan kerokan ketika merasa mual dan masuk angin. Sehingga saya  punya koin khusus untuk kerokan ke luar negeri yang ditaruh dalam dompet. Manfaat dari kerokan antara lain adalah, memperlancar peredaran darah.Proses pengerokan melebarkan pembuluh darah akibatnya membuat aliran darah jadi lancar dan juga pasokan oksigen dalam darah bertambah. Koin khusus ini sering berguna juga kalau ada teman perjalanan sedang masuk angin di luar negeri sering dipinjam untuk kerokan.

Kerokan juga meningkatkan kandungan endorphin. Hasilnya kandungan endorfin orang - orang yang dikerok naik signifikan. Kenaikan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, bersemangat dan pikiran menjadi tenang. Kerokan juga pengobatan 4 M yaitu Mudah Murah Manjur Mesra. Hal ini juga saya rasakan ketika mengerok punggung anak yang sakit sangat terasa sentuhan kasih sayangnya. Karena otomatis kita sambil memegang kulit punggung anak terasa juga suhu badannya. Jadi kalau suhu badan anak lebih dari normal diatas 36 derajat Celsius saya langsung bisa merasakan anak sedang sakit demam.

Balsem Lang produksi PT  Eagle Indo Pharma mengandung bahan aktif peppermint oil, camphor dan base ad menimbulkan kehangatan dengan aroma terapi  bau daun mint. Kerokan dengan Basem Lang memang menambah nikmat. Apalagi ditambah aroma menenangkan. "Balsem Lang"  bikin otot tidak tegang dan badan jadi tenang.

Hasil penelitian Prof. Didik Gunawan Tamtomo,dr,PAK,MM,M.Kes menerangkan manfaat dalam kerokan yaitu kerokan dapat membuat badan merasa lebih nyaman.Menurut beliau pada saat badan terasa tidak enak atau masuk angin, kerokan dapat membantu mengeluarkan hormon endorfin. Endorfin merupakan sejenis morfin alami dalam tubuh yang pada saat dikeluarkan badan akan merasa lebih segar. Tetapi jangan berlebihan dan jangan terlalu sering kerokan, nanti ketagihan. Kerokan hanya boleh tiga hari sekali maksimal. Kerokan tidak menimbulkan efek sampingan. Di Solo hampir 90 persen masyarakat mengenal kerokan dan 80  persen merasakan manfaatnya.

Didik menjadikan juga  dirinya sebagai obyek penelitian tersebut. Ia mengerok bagian tangannya lalu dibiopsi, yaitu diambil sedikit jaringan kulit epidermisnya (kulit ari) untuk pemeriksaan mikroskopis.”Selama ini ada anggapan, orang yang sering dikerok kulitnya akan rusak, pori-pori kulitnya membesar, atau pembuluh darahnya pecah. Namun, hasil pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi UNS menunjukkan tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi pembuluh darah hanya melebar,” kata Didik.

Melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Kulit ari juga terlepas seperti halnya saat luluran.Penelitian tahap akhir adalah penelitian biomolekuler, yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan. Didik mengumpulkan sejumlah orang dengan kondisi serupa, seperti berat badan, usia, dan mengalami nyeri otot sebagai salah satu ciri ”masuk angin”. Semua responden adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki.

Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah. Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak. Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada empat hal yang diamati, yakni perubahan kadar endorfin, prostaglandin, interleukin, serta komplemen C1 dan C3.

Hasilnya, kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.Kadar prostaglandin turun. Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon. Di sisi lain, zat ini menyebabkan nyeri otot. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang.”Adapun perubahan komplemen C3, C1, dan interleukin yang menggambarkan adanya reaksi peradangan tidak signifikan,” kata Didik.

Ia menyarankan, kerokan sebaiknya dimulai dari atas ke bawah di sisi kanan dan kiri tulang belakang, dilanjutkan dengan garis-garis menyamping di punggung bagian kiri dan kanan. Alat pengerok dipegang 45 derajat agar saat bergesekan dengan kulit tidak terlalu sakit.

Salah satu unsur dalam kerokan yang mendukung pengobatan adalah hubungan emosional antara orang yang dikerok dan orang yang mengerok. Meski anak saya remaja laki-laki tapi suka dikerokin juga. Dan ketika suasana kerokan itu kadang-kadang dia bercerita masalah pribadinya. jadi kerokan bisa juga disambi untuk ngobrol  tempat curhat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun