Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Berkesan, Merasakan Malam Putih di Rusia

16 Juli 2016   15:55 Diperbarui: 16 Juli 2016   19:03 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pukul 22.00 atau 10 malam di kota saint peterburg

kanal di kota indah ini sangat banyak
kanal di kota indah ini sangat banyak
Kota Saint Petersburg sangat menarik, terutama bagi mereka yang menyukai nuansa klasik. Beberapa obyek wisata bersejarah bisa kita temukan di sini. Ada The Hermitage Museum yang terkenal dengan Istana musim dinginnya, yang berisi banyak lukisan pelukis kelas dunia dan barang-barang berharga peninggalan Ratu Catherine.

Ada pula gereja yang indah seperti Katedral Isaac, Katedral Kazan dan Gereja Berdarah yang letaknya persis di sebelah kanal yang menawan. Di luar Gereja Berdarah banyak dijual suvenir yang indah seperti telur berhias, boneka rusia dan kaos-kaos berlogo Rusia dan bergambar white night sengaja dijual. Saya sengaja membeli kaos bergambar white night untuk dibawa ke tanah air.

Dokpri
Dokpri
Wisatawan biasanya datang ke Rusia sekaligus akan berkunjung ke Moskow dan Saint Petersburg. Kota ini dulunya bernama Leningrad (Kota Lenin) saat komunis sedang berjaya. Setelah komunis habis, nama itu dikembalikan menjadi Saint Petersburg. Dengan kereta api cepat ditempuh empat jam dan dengan pesawat tiga perempat jam perjalanan jarak waktu dari Moskow.

Pada malam putih banyak konser dari musik terkenal dan banyak  macam festival White Night. Yang lebih menarik lagi adalah menyaksikan jembatan tutup buka di Sungai Neva saat malam putih mencapai puncaknya.

Pada Malam Putih, bermacam-macam festival dan lomba digelar. Pertunjukan musik, tarian dan opera meramaikan festival Malam Putih ini. Ada juga pagelaran teater kecil dan balet, acara jogging di tengah malam, pertunjukkan menyaksikan jembatan yang tutup-buka, menyaksikan penayangan film-film khas Rusia di jembatan yang beralih fungsi menjadi TV raksasa, dan masih banyak lagi.

Saat malam minggu saya melihat ada konser musik tetapi saya sengaja melewatkan musik konser di halaman museum Hermitage ini karena khawatir kerusuhan massa dan banyaknya copet. Di kota ini terkenal dengan copetnya sehingga turis harus hati-hati menjaga dompetnya.

Jalanan serta tepi sungai dan kanal dipenuhi masyarakat setempat dan pengunjung yang menghabiskan malam panjang. Hotel dan penginapan biasanya penuh pada saat itu, karena banyak wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan dan menikmati keajaiban  Malam Putih.

Karena malam hari hanya sekitar kurang lebih 4-5  jam saja. Magrib kurang lebih pukul 22.00 dan subuh kurang lebih pukul 02.00. Maka waktu sholat harus disesuaikan dengan jadwal Rusia .

banyak bangunan tua di sepanjang kanal diambil pukul 18.00 sore
banyak bangunan tua di sepanjang kanal diambil pukul 18.00 sore
Banyak turis berduyun-duyun ke tepi Sungai Neva untuk melihat jembatan yang sengaja dinaikkan untuk kapal-kapal yang lewat di tengah malam. Puncak kembang api juga dinyalakan di malam putih. Lokasi kembang api dapat dilihat dari Museum Hermitage, Summer Garden, Benteng Peter dan Paul, Perunggu Horseman (sebuah monumen untuk pendiri kota, Peter Agung) dan Katedral St. Isaac. 

Jika Anda tidak ingin duduk di satu tempat bersama pasangan , Anda dapat pergi untuk berjalan-jalan di jalan sekitar Museum Hermitage, mengagumi lampu-lampu Admiralty dan berhenti di Katedral Kazan, serta berjalan-jalan di sepanjang kanal di sekitar Gereja Berdarah tersedia kursi-kursi untuk bercengkerama dengan pasangan. Saya sengaja bersama seorang sahabat berjalan-jalan saja di jalan utama melihat pengamen bermain dan hiburan lainnya. Sebelumnya kami sudah naik kapal menyusuri kanal yang indah di sepanjjang perjalanan. 

penonton musik rock berdandan punck rock
penonton musik rock berdandan punck rock
Untuk yang berjiwa petualang, Anda bisa menaiki 211 tangga  spiral sempit di puncak atap  Katedral St. Isaac untuk menikmati   pemandangan kota dari puncak gedung  selama periode malam putih. Gereja akan  terbuka sampai  pukul 04.30 waktu setempat. Pasti pengalaman seru akan didapatkan. Bagi saya pribadi mengalami  malam putih di negara beruang ini amat sangat berkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun