[caption caption="Warung Misbar Bagian Luar"][/caption]Ketika melewati Jalan Riau, Bandung untuk mencari tempat makan yang nyaman, mata saya tertarik dengan tulisan dan poster yang terpampang bernama Warung Misbar.
Restoran ini berada di jalan yang selama ini terkenal sebagai pusatnya fashion yang dijual di factory outlet (FO) sebagai kota mode di Bandung. Anakku Ageng saya ajak untuk berhenti dan mencari tempat parkir di halaman restoran yang unik ini.
[caption caption="Poster aktor zaman dulu"]
Mau masuk restoran melewati jalur antrian pegangan besi layaknya mau masuk gedung bioskop misbar zaman dulu. Tahu khan misbar singkatan “gerimis bubar.” Saya jadi ingat zaman ketika SMA dulu sering nonton bioskop misbar.
Warung Misbar terletak di Jalan R.E. Martadinata yang lebih ngetop disebut Jalan Riau. Tempatnya juga gampang dicari. Konsepnya kayak gedung bioskop tahun 1980 an. Di depan warung, ada poster-poster ala film jadul ukuran besar.
Begitu memasuki warung, pandangan mata langsung tertuju pada layar berkain putih yang dibentangkan membentuk layar 2 X 2 meter itu disorot dengan proyektor. Sajian film-film masa lalu pun bisa disaksikan, di antaranya film yang dibintangi oleh Warkop, Rano Karno, Benyamin S, Adi Bing Slamet, dan Dedi Miszwar.
[caption caption="Menu lauk makan ala Jawa dan Sunda bisa ambil sendiri"]
Ruangannya bisa dikatakan cukup luas dengan beberapa meja dan kursi serta satu layar film yang didepannya berderet tempat duduk setengah lingkaran.
Untuk makanannya sendiri, ada banyak pilihan menu Sunda dan Jawa yang sesuai dengan selera. Pengunjung dipersilahkan memilih sendiri lauk yang akan dimakan. Mulai ayam goreng, ikan, tahu, tempe, sayur lodeh, sayur kentang, sayur asem, semur jengkol, pete, sampai sambal dan juga lalapannya. Nasi ada pilihan nasi putih, nasi daun jeruk, nasi merah dan nasi liwet.
Ketika mulai menikmati makan siang, layar tancap sedang memutar film Warkop dengan pemain Kasino, Dono dan Indro yang lucu.
[caption caption="suasana warung misbar"]
Saya lihat banyak pasangan remaja dan keluarga yang makan disini sambil melihat bioskop film-film jadul. Makan disini pasti tidak bisa cepat karena sambil makan kita bisa menikmati tontonan bioskop dan bisa ngobrol dengan santai bersama pasangan.
Tidak hanya makanan, berbagai minuman itu tersaji apik dalam gerobak yang unik layaknya pedagang keliling di kampung-kampung.
[caption caption="di dalam restoran ada juga tempat duduk melingkat untuk nonton film"]
Harga makanan kelas menengah, seperti ayam goreng Rp 17.000, sate paru Rp 13.000,sayur asem Rp 8.000, nasi daun jeruk 7.500. Saya berdua makan dengan anak habis Rp 98.000.
Itulah Bandung , kota wisata yang mempunyai banyak konsep kreatif untuk mendapatkan tema yang unik untuk sebuah restoran. Warung Misbar sudah mendapatkan konsep yang kuat akan nostalgia misbar zaman dulu di tahun 1980 an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H