Pekerja membutuhkan banyak magang, atau koneksi untuk menyiasati proses aplikasi lamaran yang rumit. Sayangnya, tidak semua orang memiliki akses ke keuntungan tersebut dan akibatnya para pekerja pemula banyak yang tertinggal.
  Pasar magang yang terus berkembang pesat juga berarti semakin banyak anak muda yang menyempurnakan resume mereka bahkan sebelum mereka meninggalkan universitas.
Seals mencatat ada banyak siswa sekarang mendapatkan magang pertama mereka setelah tahun pertama kuliah.
"Magang sekarang adalah level awal. Sebagian besar mahasiswa di perguruan tinggi melakukan atau mencoba melakukan magang, dan sekarang semakin umum untuk melakukan lebih dari satu," ungkapnya.
  Scott Dettman, CEO Avenica, mengatakan, selain magang, pekerja di tingkat awal lebih sulit karena alat dan teknologi yang diperkenalkan untuk melakukan pekerjaan yang sama.
"Banyak hal yang diklasifikasikan sebagai level pemula 30 tahun lalu telah hilang karena otomatisasi," ucapnya.
Pekerjaan yang tadinya bisa dilakukan ke sekelompok karyawan awal, sekarang dapat dilakukan oleh satu orang, dalam waktu singkat.
"Ini peningkatan pengoptimalan yang sangat besar. Kami dapat melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit," kata Dettman.
Semua alasan ini menambah pasar kerja tingkat pemula terlihat sulit. Ketidakmampuan untuk mendapatkan peran yang kuat dalam bidang yang diinginkan pekerja setelah lulus kuliah dapat memengaruhi karier mereka secara besar-besaran, untuk waktu yang lama.
"Data dan statistik pasti membuktikannya; 43% lulusan perguruan tinggi tidak memiliki pekerjaan setingkat perguruan tinggi pada pekerjaan pertama mereka setelah lulus sekolah," kata Dettman.
"Studi yang sama menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga dari orang-orang itu setengah menganggur selama lima tahun ke depan," tuturnya.