Mohon tunggu...
Chairunnisa Ilmi
Chairunnisa Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - An Ambivert

Mahasiswa jurusan Antropologi Budaya di ISBI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kajian Fungsi Aksesoris di Masyarakat (Toko Aksesoris di Bandung Indah Plaza)

28 November 2020   15:37 Diperbarui: 28 November 2020   15:44 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian tentang fungsi aksesoris di masyarakat/gotomalls.com

Fungsi Aksesoris di Masyarakat

Perngertian aksesoris adalah barang yang dikenakan seseorang untuk menambah keselarasan dan keindahan si pemakainya. Aksesoris merupakan hal yang penting sekali dalam berbusana, entah itu desain minimalis, maupun tidak, tapi masyararkat terutama perempuan sangat menikmati dalam memakai pemanis busana itu. Ada yang memakainya untuk menyelaraskan penampilan, dan ada juga yang hanya untuk membuat penampilan lebih beda saja.

Di Bandung Indah Plaza terdapat sekitar 10 toko yang menjual aksesoris. Ada dua jenis toko, pertama yang menjual di emperan tempat penjalan kaki, kedua pertokoan yang di desain sesuai tema masing-masing.  Tentunya pertokoan dengan desain yang lucu lebih menarik hati masyarakat untuk membeli dari pada yang di emperan pinggir pejalan kaki. Toko yang besar tersebut diantaranya adalah Stroberi, Naughty Accesories, dan Minimal. Sedangkan toko di emperan pejalan kaki tidak memiliki nama dan penjual hanya menyebutkan nama pemilik usahanya tersebut saat diwawancarai.

Sample pertama adalah toko Stroberi. Toko ini merupakan salah satu brand terekemukan di Indonesia  dengan spesialisasi aksesoris dan berbagai barang fancy.Toko ini menjual berbagai aksesoris perempuan remaja yang lucu-lucu. Toko ini menjual barang-barang berkualitas yang sesuai dengan isi kantong remaja. Dengan konsep yang unik dan fresh, toko ini juga memanjakan pelanggannya dengan konsep interior yang menarik hati.

Para pelanggan merupakan remaja SMP hingga orang dewasa, namun kebanyakannya adalah anak remaja. Mereka mengunjungi stroberi sebanyak sebulan sekali. Barang yang dibeli tidak terlalu banyak, rata-rata tidak sampai ratusan ribu. Kebanyakan membeli barang disini untuk dijadikan kado para temannya yang seumur.

Menurut salah satu pelanggan yang kami wawancarai alasan dia membeli aksesoris di Toko Stroberi karena ingin jalan-jalan dan mencari barang yang lucu. Menurut dia, suasana toko dan barang-barang yang lucu dapat memperbaiki mood. Menurutnya setiap ada kesempatan ke BIP dia selalu menyempatkan untuk mengunjungi toko Stroberi ini.

Sample kedua adalah toko Naughty. Konsepnya hampir sama dengan toko Stroberi, barang yang dijual pun berupa aksesoris dan barang-barang lucu lainnya untuk remaja perempuan. Pengunjungnya pun adalah remaja hingga perempuan dewasa yang masih menyukai barang-barang fancy.

Menurut salah satu pelanggan yang jadi narasumber kami, alasan ia berbelanja di toko Naughty karena aksesoris yang dijual di toko ini lucu-lucu dan ia menyukainya, bermanfaat untuk kesenangan pribadi di kamarnya.

Sample ke-tiga adalah toko aksesoris di pinggir pejalan kaki. Pemiliknya adalah ibu Hanny. Beliau adalah orang Garut yang sudah berjualan di BIP sejak pertama kali BIP buka. Toko ini merupakan lapak sederhana dengan mengandalkan meja panjang dan beberapa tihang kecil untuk display barang barangnya. Dengan dialasi menggunakan kain belludru merah hati, berbagai aksesoris mulai dari cincin, gelang, kalung, bros, dan peniti dipajangkan disini. Selain barang tersebut, ibu Hanny juga menjual mutiara.

Menurut salah satu pelanggan, mereka belanja disini karena tertarik dengan aksesoris berupa bros yang elegan, cocok untuk dipadu padankan dengan hijab saat pergi ke acara kondangan.

Tampilan serupa juga diikuti oleh beberapa toko aksesoris pinggiran jalan lainnya. Total sample toko yang diwawancarai serupa dengan toko ibu Hanny sebanyak 2 toko. Aksesoris yang mereka jual ada yang mereka buat sendiri atau dibeli langsung dari pengrajin dalam dan luar negeri.menurut penuturan ibu Hanny, tokonya bisa menghasilkan uang sebaganyak 2,5 juta sehari. 

Namun lain lagi apabila weekend yang bisa naik 30% dan hari libur serta hari raya, kenaikan penghasilan dari tokonya bisa mencapai 9 juta per hari dengan keuntungan 80%. Sayangnya toko lain tidak bersedia menyebutkan berapa rupiah penghasulannya, mereka hanya menyebutkan nilai penghasilan lewat persentasi kenaikan saja. Semua pembelinya terdiri dari menenggah ke bawah karena harga yang ditawarkan memang relatif murah.

Sample berikutnya adalah toko aksesoris yang bersatu dengan toko hijab. Toko ini  berada di tengah lalu lintas pejalan kaki. semua Aksesoris yang dijual merupakan aksesoris berbahan besi dan kuningan. Aksesorisnya berupa pelengkap kerudung, seperti bros, peniti, jarum pentul, jepit kerudung, dan lainnya, semuanya di desain unik, elegan, dan cocok untuk padu padan hijab. 

Menurut penuturan salah satu karyawan, pembelinya adalah masyarakat menengah ke atas dengan rentang usia yang berbeda-beda. Salah satu pelanggan toko aksesoris ini bertutur bahwa mereka tertarik dengan bros yang lucu-lucu cocok untuk remaja.

Sample yang terakhir merupakan toko pinggir jalan dengan mengandalkan gerobak yang sudah di sesuaikan untuk barang pajangan. Toko ini adalah toko yang menjual barang dengan harga sama yakni Rp. 10.000. barang yang di jual adalah kalung dengan material batu imitasi dan kayu. Pembelinya merupakan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Pelanggan mereka rata-rata perempuan 25-40 tahun. alasan pelanggan membeli di toko ini karena tertarik dengan harganya kemudian kalung yang rupa-rupa warnanya ini pun bisa mempercantik penampilan.

2.2 Studi Kasus Fungsi Aksesoris di Masyarakat Dikaitkan Dengan Teori Sosial

Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses  mental dan menghargai manfaat psikoloi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme memandang bahwa masyarakat adalah sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan tak bisa dipahami secara terpisah.

Fungsionalisme memandang bahwa pikiran, proses metal, persepsi inderawi, dan emosi  adalah adaptasi organisme biologis. Fungssionalisme memandang  bahwa psikologi tak cukup hanya mempersoalkan apa dan mengapa terjadi sesuatu tapi juga mengapa dan untuk apa tingkah laku tersebut terjadi.

Metode

Metode yang di gunakan sesuai kaidah teori Fungsionalisme adalah metode Variasi Kondisi dimana aksesoris dapat dengan mudah merubah kondisi psikologis kesenangan seseorang menjadi lebih baik. Pengaruh psikologis yang dihasilkan saat seseorang menggunakan aksesoris juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Penggunakan teori fungsionalisme untuk mengkaji fungsi penggunaan aksesoris di masyarakat juga sejalan dengan ciri-ciri teori fungsionalisme, diantaranya :

1.  Fungsi-fungsi prikologis adalah adaptasi terhadap lingkungan sebagaimana adaptasi biologis Darwin. Kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan dalam hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang terpenting. Semisal perbedaan penggunaan aksesoris yang berbeda-beda sesuai umur. Pada remaja mereka menyukai aksesoris yang lucu dan berwarna-warni, sedangkan pada perempuan dewasa mereka menyukai aksesoris yang elegan. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungannya juga.

2. Sangat memandang penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiri diantara bidang lainnya. Semisal aksesoris yang menekankan aspek psikologis karena dapat menyenangkan penggunanya dari mulai kesenangan berbelanja hingga saat dipakai.

3.1. Kesimpulan

Dari semua responden yang diwawancarai, mereka memberi penuturan bahwa aksesoris dipakai hanya untuk kesenangan pribadi karena dapat mempercantik penampilan. Jarang sekali responden yang menjawab adanya unsur simbol kelas di masyarakat. Oleh karena itu, pas sekali ketika toko aksesoris tersebut lebih mempercantik desain dan konsep tokonya di banding barang-barangnya karena yang dicari oleh pelanggan adalah kepuasan psikis dari apa yang bisa mereka rasakan, bukan semata-mata timbal balik dari orang lain saat mereka berkomunikasi.

3.2. Saran

Penggunaan aksesoris secara normal dapat menjadi sarana hiburan dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah sebuah barang. Hal ini dapat terus terlaksana dengan baik apabila tidak ada penggunaan yang berlebihan, penggunaan yang berlebihan dapat menurunkan standar hidup masyarakat dan menyalahgunakan kebutuhan primer.

 Kadangkala karena mengejar penampilan, masyarakat terlalu fokus pada pembelian aksesoris dan mengesampingkan kebutuhan primer. Kadangkala masyarakat sampai memeinjam uang atau menggunakan kartu kredit secara berlebihan hanya untuk keinginan menunjang penampilan. Oleh karena itu, sangat penulis sarankan untuk tetap menggunakan aksesoris secara normal agar tidak terjadi krisis ekonomi di kalanagan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun