Telah jelas, bahwa sumber utama member Vtube bukanlah dari iklan karena perusahaan tidak pernah membayar iklannya di Vtube. Dari sini kita dapat melihat prosuk yang cacat dan tidak sesuai dalam bisnis Vtube.
- Berisi konsep investasi bodong
Pola ini akan menarik member untuk terus menerus menginvestasikan uangnya dengan tujuan fastrask agar keuntungannya lebih  besar. Pada akhirnya, ketika uang investasi sudah terkumpul banyak di aplikasi dan sulit mencari member, promotor Vtube akan mencuri uang tersebut. Mungkinkah ? mungkin karena tidak ada jaminan dari lembaga otoritas jasa keuangan.
Telah ramai investasi bodong yang mengambil uang masyarakat. Vtube adalah salah satunya karena memiliki skema yang serupa. Dalam banyak kasus investasi bodong ini uang masyarakat kemungkinan tidak bisa kembali dan disita oleh polisi karena nilainya lebih kecil daripada semula.
- Rekrut member yang tidak masuk akal
Bersumber dari portal Beritalima.com, seorang Leader Vtube bernama James mengaku baru 12 hari bergabung di VTube, namun sudah memiliki hampir 3.000 member.Â
Dia menuturkan, dalam bisnis ini penghasilan akan terus bertambah bila seorang member dapat merekrut minimal 20 orang untuk join, sehingga masuk level bronze dan bisa menikmati bonus referal. Telah jelas bahwa rekrut member aru adalah salah satu aktivitas utama di bisnis ini.
      Baca juga :  Rayuan Vtube di Tengah Krisis Pandemi
Lalu kebiasaan member Vtube pun sebenarnya tidak jauh dari hanya copy paste tulisan promotor saja. Bahkan ada tulisan lama yang buktinya sudah kadaluarsa masih saja dipakai sebagai penguatan argument mereka.Â
Dapat dilihat bahwa member vtube ini kebanyakan adalah orang yang kurang dalam hal literasi, tapi sesumbar seakan mereka yang paling tahu dengan bisnisnya yang tidak jelas.Â
Mereka hanya mengangguk ketika leadernya mengintruksikan sesuatu. Isi tulisan yang berisi fatamorgana, kehaluan nyata bagi para member agar semangat untuk fastrack agar upline nya mengantongi untung banyak.