Mohon tunggu...
ASIKIN
ASIKIN Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi menulis

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Halal Bihalal Versi Pangeran Samber Nyawa, Martabak India, dan Bung Karno

2 Mei 2022   06:12 Diperbarui: 2 Mei 2022   06:22 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang bersama adiknya Kaesang kedua putra Presiden Jokowi Itu merambah ke bisnis kuliner lain. Katanya ada belasan jenis dan sukses semua.

3.Versi Bung Karno :

Sejak awal menjabat presiden republik Indonesia, Bung Karno senantiasa miris. Bahkan resah. Pasalnya para tokoh politik selalu bertikai, tak pernah akur. Satu ke kiri yang lain ke kanan. Tak seperti bebek berjalan beriring satu tujuan.

Maka datanglah KH Wahab Hasbullah. Kiyai dan salah seorang pendiri NU itu mengusulkan presiden mengadakan pertemuan silaturahmi pasca hari raya Idul Fitri.

Dan usul Gus Ya'i itu diangguki Bung Karno. Maka dalam situasi lebaran tahun 1948,  diundanglah para politikus serta para pejabat negara ke istana. Pertemuan itu sesuai usul KH Wahab Hasbullah diberi nama Halal bi Halal. Menurut kiyai Wahab Hasbullah, halal bi halal itu kata serapan dengan sisipan 'bi" (dengan).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hal maaf memaafkan setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan. Merupakan bentuk atau implementasi dari silaturahmi. Ada 3 makna di sana :

Halal Al hali (benang kusut terurai kembali)

Halal Al maa (air keruh diendapkan)

Halal as sya'i (kan sesuatu).

Makna seutuhnya, segala kekusutan, kekeruhan dan segala sesuatu dihalalkan kembali.

Tahun tahun berikutnya kegiatan Halal bi halal yang rohnya silaturahmi itu diikuti instansi pemerintah dari pusat sampai daerah, perusahaan, kelompok dan komunitas masyarakat. Bahkan juga keluarga keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun