Kaleidoskop adalah sebuah alat sederhana yang terdiri dari sekumpulan cermin yang di susun sedemikian rupa (dalam tulisan ini 60 derajat) sehingga menghasilkan gambar pantulan yang indah. Gambar di atas adalah hasil pantulan dari sepotong rumput dan daun putri malu yang dimasukan ke dalam kaleidoskop yang akan kita buat pada tulisan ini. Bahan-Bahannya Jaman dahulu, saya biasa menggunakan cermin. Atau saat "Pancaran Sinar Petromaks" berjaya, kita bisa ambil gelas pelindung lampu petromaks. Saat ini, kita pakai saja bahan yang mudah kita temukan. Syaratnya bahannya tembus pandang, berpermukaan rata dan licin serta memantulkan cahaya kalau kita lihat dari arah memanjang. Setelah celingak-celinguk, saya putuskan memakai penggaris plastik. [caption id="attachment_303968" align="alignnone" width="300" caption="bahan-bahan"]
[/caption] Jadi, bahan utama yang diperlukan berupa 3 buah penggaris plastik, kertas penutup, selotip, plastik bening dan karet gelang.
Cara Membuat Susun penggaris plastik menjadi segitiga sama sisi memanjang, lalu rekatkan dengan selotip.
Tutup bagian luar segitiga penggaris dengan kertas penutup, lalu rekatkan dengan selotip.
Tutup salah satu ujung dengan plastik bening, lalu ikat dengan karet
Kaleidoskop siap digunakan. Mudah bukan :)
Cara Bermain Masukan benda apa saja ke dalam kaleidoskop lalu lihat pantulannya dari ujung yang tidak tertutup plastik. Atau tanpa memasukkan benda apapun, kita bisa langsung meneropong melalui kaleidoskop tersebut dan melihat pantulan benda di ujung kaleidoskop lainnya. Makin berwarna benda yang dilihat, makin menarik pantulannya.
Mengapa Begini? Mengapa Begitu? Mengapa penggaris plastik yang bening dapat memantulkan cahaya? Cahaya memiliki kecepatan yang berbeda-beda tergantung benda yang dilewatinya. Semakin padat benda yang dilewati, maka semakin lambat ia bergerak. Jika seberkas cahaya bergerak melalui dua media yang memiliki kepadatan berbeda, maka benda seolah-olah dibelokan. Gejala ini dikenal dengan nama pembiasan. [caption id="" align="alignnone" width="247" caption="
http://en.wikipedia.org/wiki"]
http://en.wikipedia.org/wiki
[/caption] Misalkan sudut datang cahaya pada gambar di atas lebih kita perbesar perlahan-lahan. Pada sudut tertentu, cahaya tidak lagi dibiaskan, akan tetapi malah dipantulkan. [caption id="" align="alignnone" width="512" caption="
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/phyopt/totint.html"]
[/caption] Contoh paling nyata adalah bayangan ikan di akuarium. [caption id="attachment_303974" align="alignnone" width="300" caption="dok. pribadi"]
[/caption] Pada dunia modern, prinsip pemantulan internal ini digunakan dalam
fiber optic. Cahaya yang masuk dari ujung kabel
fiber optic akan selalu memantul di dalam kabel dan tidak akan pernah keluar dari kabel kecuali melalui ujung kabel yang lain. Karena yang dibawa adalah cahaya, maka kecepatan saat cahaya dikirim dan diterima akan lebih cepat dari kedipan mata. [caption id="" align="alignnone" width="480" caption="prinsip fiber optic - wikipedia"]
prinsip fiber optic - wikipedia
[/caption] Pertanyaan kedua adalah, bagaimana hasil pantulannya bisa begitu indah? Hal ini disebabkan oleh efek pantulan berganda. Situs
http://angelgilding.com menjelaskan pengaruh sudut cermin terhadap jumlah bayangan yang dihasilkan. Cermin yang disusun dalam sudut 60 derajat, menghasilkan 5 buah bayangan. Terlebih bayangan ini akan dipantulkan lebih lanjut oleh bayangan cermin yang dibuatnya. Jika ingin melihat pengaruh sudut yang lain terhadap hasil pantulan, silahkan langsung menuju link yang telah diberikan. Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya