Mohon tunggu...
Asih Rangkat
Asih Rangkat Mohon Tunggu... lainnya -

Mewujudkan lamunan dalam tulisan...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisitigapuluhsatuhari] Pelangi di Mimpiku

31 Desember 2014   13:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14199801461955080072

Tanggal duapuluhtiga,
Jiwaku hampa
Tak terhitung lembaran kisah yang tertunda
Pena hanya bermain dipelupuk mata
Menyeka airmata pun tak berdaya

Tanggal duapuluhempat,
Satu persatu kenangan kita mulai pamit
Meninggalkan hati yang kosong tanpa sekat
Tiang-tiang kokoh penyangga asa tak lagi semangat
Luruh bersama mimpi yang tamat

Tanggal duapuluhlima,
Langit secepat itu berubah warna
Tanpa mentari,hitamnya hempaskan jiwa
Dimanakah dirimu sang pujangga?
Batinku lelah mencari di antara ribuan kata

Tanggal duapuluhenam,
Malam-malamku terasa kelam
Jejakmu makin buram
Kapal asa kita mulai karam
Entah dimana hatimu bersemayam

Tanggal duapuluhtujuh,
Pigura asa coba kurengkuh
Kurekatkan hati yang tak lagi utuh
Di antara kita bukan lagi jarak yang jauh
Tapi tentang hatimu yang tak lagi bisa kusentuh

Tanggal duapuluhdelapan,
Pesanmu tiba diujung harapan
Rangkaian kata indah namun menyedihkan
Memintaku untuk melupakan
Melepaskan hati dari ikatan

Tanggal duapuluhsembilan,
Aku bersandar di sudut ruangan
Berteman temaram sinar rembulan
Airmata tak jenuh berjatuhan
Seperti kenangan yang tak mampu kulupakan

Tanggal tigapuluh
Sebuah nama tersilang merah
Luruh bersama mimpi yang perih
Tak ada langkah
Rasaku telah lumpuh

Tanggal tigapuluhsatu,
Senyummu membuai anganku
Bagai kanvas melukis pelangi dimimpiku
Kini tak ada lagi dirimu
Hilang bersama lembaran beku

14199801461955080072
14199801461955080072



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun