Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Faktor yang Menentukan Angka Harapan Hidup?

18 Oktober 2018   04:56 Diperbarui: 18 Oktober 2018   15:38 5390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: istock photo

Berumur panjang bagi manusia adalah harapan yang diinginkan. Anda tentu sering mendengar lagu yang syairnya mengucapkan selamat ulang tahun dan semoga panjang umur serta bahagia, mulia, serta sehat sentausa. 

Lagu yang biasa dinyanyikan dalam sebuah perayaan hari ulang tahun seseorang. Atau juga Anda sering dinyanyikan lagu ini ketika Anda sedang berulang tahun?

Faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab umur panjang?

Usia panjang dipengaruhi oleh banyak faktor, dari faktor yang mendasar seperti kondisi kesehatan seseorang, riwayat medis keluarga, faktor lingkungan, keadaan ekonomi, sosial, psikis, jenis kelamin, dan ras. 

Faktor penyebab dari populasi suatu negara dapat hidup lebih lama dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sosial- ekonomi, lingkungan, dan demografi. Negara tersebut memiliki populasi lebih lama hidup dari negara lainnya.

Angka Harapan Hidup (Life Expectancy) adalah statistika yang biasa diukur di suatu negara dibandingkan dengan negara lainnya.

Dari Angka Harapan Hidup ini dapat disimpulkan banyak hal tentang suatu negara, mulai dari kondisi kesehatan, sosial - ekonomi dan yang dijadikan dasar kebijakan untuk peninjauan.

Pada tahun 2015, Badan Kesehatan Dunia WHO menjelaskan bahwa dunia mengalami peningkatan angka harapan hidup sejak tahun 2000. 

Kendati angka harapan hidup terus meningkat, tapi masih terdapat kesenjangan angka harapan hidup di negara-negara yang dicatat WHO. WHO memaparkan 5 negara dengan angka harapan hidup tertinggi.

Nah, negara mana saja yang diurutkan WHO itu?

1. Jepang

Jepang berada di urutan pertama negara yang memiliki angka harapan hidup tertinggi. Lelaki Jepang memiliki angka harapan hidup 80,3 tahun, sementara perempuan Jepang memiliki angka harapan hidup 87,2 tahun. Rerata menjadi 83,75 tahun.

Bangsa yang kaya tradisi dan budaya ini lebih sering memakan ikan ketimbang daging merah, ditemani sayuran dengan porsi nasi yang tak terlalu banyak, tapi cukup kalori. 

Sebagian masyarakat Jepang juga mengonsumsi produk-produk olahan kedelai, seperti Natto, sebagai pengganti mereka tidak menoleransi laktosa. 

Bangsa Jepang memiliki hygiene yang bagus dan secara berkala mereka selalu melakukan pengecekan kesehatan. Selain itu, kebiasaan mereka yang gemar berjalan kaki, dan naik sepeda sekalipun telah berumur lanjut  berkontribusi menciptakan angka harapan hidup yang fantastis.

2. Swiss

Swiss memiliki angka harapan hidup total 83,5 tahun. Selain itu, Swiss juga termasuk dalam urutan teratas yang memiliki Indeks Kebahagiaan terbaik. 

Air minum di Swiss mempunyai kualitas yang sangat baik, polusi suara dan manajemen sampah juga sangat baik, dan kepuasan masyarakat kepada ruang hijau terbuka dan keadaan kota sangat tinggi.

Negara yang terkenal dengan pegunungan Alpen ini, 88 persen masyarakatnya yang  berusia 25-64 tahun sudah menyelesaikan SMA yang mana hal ini memberi dampak pada kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan. Selain itu, 80 persen masyarakat usia produktif di Swiss, mereka mempunyai pekerjaan. 

Swiss juga terkenal dengan pendapatan per kapitanya yang tinggi.

3. Singapura

Singapura memiliki total rata-rata angka harapan hidup 83,2 tahun. Beberapa faktor yang menyebabkan negara tetangga kita ini memiliki angka harapan hidup yang tinggi antara lain karena sistem pelayanan kesehatan yang baik, respon yang cepat dalam keadaan darurat, tenaga kesehatan yang memadai dan mudah terjangkau.

Peraturan pemerintah pun turut menunjang gaya hidup sehat, seperti pembatasan kawasan merokok, pajak rokok yang tinggi, dan sejak kecil masyarakat diajarkan tata cara hidup sehat.

Manajemen penyakit kronik Singapura pun lebih baik, seperti kardiovaskular, penyakit jantung, dan Diabetes Melitus tipe 2.

Di Singapura juga jarang terjadi konflik antar manusia dan bencana alam. Negara Singapura tidak terletak pada lempeng tektonik utama.

4. Australia

Kendati Australia memiliki angka harapan hidup yang tinggi (rata-rata 82,3 tahun), mereka masih mempunyai masalah kesehatan, di antaranya angka hubungan seksual tanpa pengaman yang mengakibatkan infeksi menular seksual, kanker kulit, diabetes melitus, dan peningkatan obesitas.

Iklan rokok di negeri kangguru dibatasi, harga rokok di sana juga sangat tinggi, membatasi kawasan merokok, sehingga kebijakan pemerintah ini menurunkan konsumsi tembakau yang berarti pula penurunan penyakit kanker dan kardiovaskular.

5. Spanyol

Diet Mediterania menjadi kunci hidup sehat di Spanyol. Diet Mediterania adalah mengonsumsi buah, sayuran, minyak zaitun, kacang-kacangan, rempah-rempah, dan gandum utuh. Untuk minum mereka mengombinasikan air putih dan wine. Laki-laki minimal minum 2 gelas per hari, dan wanita minimal minum 1 gelas per hari.

Orang Spanyol juga sering mengonsumsi makanan segar. Di meja makan mereka biasa tersaji sayuran yang sedang panen serta makanan laut, terutama ikan. Orang Spanyol juga mengonsumsi minyak zaitun sebagai pengganti mentega dan margarin.

Angka harapan hidup orang Spanyol untuk laki-laki adalah 79,7 tahun, dan wanita 85,7 tahun dengan total rata-rata 82,7 tahun. Angka harapan hidup salah satu yang tertinggi di Eropa.

Menjadi salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi, bukan berarti negeri asal tari Flamengo ini terlepas dari masalah. 

Kendati angka kardiovaskular terus menurun, namun angka kematian kanker paru-paru terus menanjak karena naiknya konsumsi rokok dan alkohol. Selain itu angka Alzheimer yang menyebabkan kematian di Spanyol masih tinggi, terkait banyaknya populasi orang tua di negeri matador ini.

Nah, itulah lima negara yang dirilis WHO (World Health Organization) sebagai negara yang memiliki Angka Harapan Hidup yang tertinggi di dunia. 

Sebagai pembanding, angka harapan hidup di Indonesia adalah rata-rata 70,8 tahun pada 2016. Sedangkan tahun 2010 angka harapan hidup kita adalah 69,80 tahun. 

Angka harapan hidup Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun secara signifikan, hal ini disebabkan karena telah terjadi perbaikan dari sisi sistem dan pelayanan kesehatan di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun