Peraturan pemerintah pun turut menunjang gaya hidup sehat, seperti pembatasan kawasan merokok, pajak rokok yang tinggi, dan sejak kecil masyarakat diajarkan tata cara hidup sehat.
Manajemen penyakit kronik Singapura pun lebih baik, seperti kardiovaskular, penyakit jantung, dan Diabetes Melitus tipe 2.
Di Singapura juga jarang terjadi konflik antar manusia dan bencana alam. Negara Singapura tidak terletak pada lempeng tektonik utama.
4. Australia
Kendati Australia memiliki angka harapan hidup yang tinggi (rata-rata 82,3 tahun), mereka masih mempunyai masalah kesehatan, di antaranya angka hubungan seksual tanpa pengaman yang mengakibatkan infeksi menular seksual, kanker kulit, diabetes melitus, dan peningkatan obesitas.
Iklan rokok di negeri kangguru dibatasi, harga rokok di sana juga sangat tinggi, membatasi kawasan merokok, sehingga kebijakan pemerintah ini menurunkan konsumsi tembakau yang berarti pula penurunan penyakit kanker dan kardiovaskular.
5. Spanyol
Diet Mediterania menjadi kunci hidup sehat di Spanyol. Diet Mediterania adalah mengonsumsi buah, sayuran, minyak zaitun, kacang-kacangan, rempah-rempah, dan gandum utuh. Untuk minum mereka mengombinasikan air putih dan wine. Laki-laki minimal minum 2 gelas per hari, dan wanita minimal minum 1 gelas per hari.
Orang Spanyol juga sering mengonsumsi makanan segar. Di meja makan mereka biasa tersaji sayuran yang sedang panen serta makanan laut, terutama ikan. Orang Spanyol juga mengonsumsi minyak zaitun sebagai pengganti mentega dan margarin.
Angka harapan hidup orang Spanyol untuk laki-laki adalah 79,7 tahun, dan wanita 85,7 tahun dengan total rata-rata 82,7 tahun. Angka harapan hidup salah satu yang tertinggi di Eropa.
Menjadi salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi, bukan berarti negeri asal tari Flamengo ini terlepas dari masalah.Â