Hasilnya, seperti ia laporkan di Science Advances, bunyi Kakaktua tersebut sangat dapat diprediksi, mirip musik yang dihasilkan manusia. Dan setiap Kakaktua jantan yang diamati Heinsohn memiliki tipe irama yang berbeda dari pejantan lain.
Mengapa mereka melakukan ini? Untuk menarik betina! Saat si jantan menyadari keberadaan betina di dekat mereka, maka 70 persen burung yang diteliti Heinsohn segera beraksi. Namun, Heinsohn dan timnya tidak mengamati bagaimana reaksi betina terhadap musik si pejantan.
Kakaktua palem ini tidak menari, seperti layaknya burung-burung lain saat menarik lawan jenis. Tampaknya, fokus spesies ini hanya satu: bermusik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H