Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya

2 September 2018   04:44 Diperbarui: 2 September 2018   04:43 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silakan saja simak kisah suami istri dan temannya yang bertualang di tengah laut dengan kapal yang dikemudikan sendiri. Di tengah jalan, terjadi perselisihan paham. Tapi, kala salah satu memutuskan untuk pergi, ternyata mereka sedang berada di tengah laut sehingga tidak bisa ke mana-mana. Maka, mau tidak mau, mereka mesti menyelesaikan masalah. Sepertinya remeh saja. Namun, itulah hidup. Kita tidak akan pernah menyelesaikan masalah cuma dengan lari dari masalah itu.

Atau, silahkan baca juga cerita bagaimana Brahm pernah mengalami sakit gigi yang ripuh. Pelbagai macam meditasi dilakukannya. Namun, tidak satu pun yang dapat membuat sakit giginya sembuh. Akhirnya, di dalam keputusasaannya, Brahm menyerah dengan "mempersilakan" sakit gigi menyiksanya. Ternyata, langkah itu justru menjadi "jalan damai" yang pada akhirnya malahan membikin sakitnya lenyap. Bila dicerna, cerita ini mungkin amatlah sederhana. Namun, di sanalah simbolisasi bahwa kepasrahan atau keikhlasan seseorang dalam menerima sesuatu yang terjadi ternyata justru dapat menjadi solusi yang paling ampuh.

Masih banyak lagi kisah lain yang diungkap oleh Brahm dengan gayanya yang khas. Menghibur, menggelitik,  tapi kalau dicerna lebih jauh, amat berisi. Hebatnya, tak seperti buku-buku sejenis lainnya. Kalau biasanya buku kumpulan tulisan sering terpisah isi antar bagiannya, maka kumpulan tulisan ala Brahm ini justru mempunyai plot yang tidak lepas satu sama lain. Dan, inilah kekuatan gaya bertutur Brahm. Karena, ia dapat mengajarkan banyak hal tanpa kesan menggurui.

Nah, bila Anda ingin "bertualang" menikmati kisah hidup yang menghibur sekaligus mempunyai nilai ajar yang berkualitas, mungkin buku setebal 328 halaman dan seharga Rp 60.000 ini bisa menjadi referensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun