Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Manuk Dadali dan Penciptanya

21 Agustus 2018   04:44 Diperbarui: 21 Agustus 2018   05:03 5018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjejak tahun 1982, Sambas tidak cuma giat reportase di bidang olahraga, ketika itu ia juga pernah menjadi pembawa acara "Dari Desa ke Desa" di TVRI. Sebuah acara yang terbilang sukses sebab mampu menyedot banyak perhatian masyarakat.

Perhatian itu dikarenakan acara yang dibawakannya banyak menyangkut kegiatan pedesaan seperti bercocok tanam, beternak serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan wong cilik.

Kembali ke syair Manuk Dadali yang pernah Anda dengar. Lambang negara kita adalah Burung Garuda (Manuk Dadali). Tak diragukan lagi, bahwa burung Garuda adalah pilihan yang tepat untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat.

Sebuah bangsa bersangga pilar-pilar kebangsaan seperti agama, budaya, suku, dan sebagainya. Di atas pilar-pilar itu bangsa Indonesia bertekad menyatu menjadi NKRI. Faktor keberagaman itulah yang bisa mengguncang dunia di atas bingkai kebhinekaan dan janji persatuan.

meberkeun jangjangna. Merentang sayapnya, berarti luas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke menambah kekayaan bangsa.

Perbedaan itulah yang meyakinkan bahwa kehidupan berbangsa membutuhkan perilaku tolong menolong. Itulah kehebatan bangsa Indonesia, tanpa diperintah, mereka lantas bergerak untuk saling menolong jika ada bencana-bencana yang terjadi.

Anda sekarang berdomisili atau berasal dari daerah mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun