Pelatih Timnas U-16 Malaysia Raja Azlan Shah Raja So'ib mengakui laga menghadapi Indonesia di semifinal AFF Cup U-16, Kamis (9/8/2018) malam berjalan sulit. Pasukan Raja Azlan mesti menghadang serangan bertubi-tubi Bagus Kahfi dkk selama 2x40 menit.
Alhasil dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu, Malaysia ditelan 0-1.
"Laga sulit. Kami sudah bertahan dari gempuran Indonesia yang sangat bagus," kata Raja Azlan semalam.
Garuda Asia berjaya melalui gol penalti di menit ke 72. Tentang gol itu, pelatih Malaysia menilai asuhannya sudah letih.
"Tentang gol penalti, pemain kami letih karena digempur terus-menerus, ada kesalahan komunikasi di antara pemain belakang dan kiper," kata Azlan.
Akan tetapi secara keseluruhan Azlan menilai asuhannya sudah berjuang maksimal. Ia pun memberikan apresiasi tinggi kepada para pemainnya.
"Saya salut dengan daya juang para pemain kami," ujar Azlan.
Selepas itu, Malaysia akan berlaga melawan Myanmar untuk memperebutkan juara ketiga pada Sabtu (11/8) jam 15.30. Â Selanjutnya Garuda Asia akan bertemu Thailand di partai final yang akan berlangsung di tanggal dan tempat yang sama, jam 19.00.
Adapun sebagai kunci kemenangan Indonesia menekuk Malaysia adalah kompaknya permainan.
Pertandingan berjalan tak gampang bagi Timnas, selain kesukaran merontokkan pertahanan lawan, beberapa kali ancaman justru dialami Garuda Asia. Barulah di babak kedua, gol tercetak. Kita memimpin 1-0 lewat sepakan penalti Amiruddin Bagus Kahfi, setelah Supriyadi dilanggar kiper Al Amri di menit ke 72.
Sampai akhir pertandingan, itulah satu-satunya gol yang tercetak dalam laga. Kemenangan Garuda Asia cukup mengantar pasukan Fakhri Hussaini ke final Piala AFF U-16 2018.
Supriyadi, yang berperan penting atas terciptanya gol mengakui pertandingan kontra Malaysia cukup sukar. Walau demikian, solidnya permainan pasukan Fakhri Hussaini akhirnya berhasil meraih tiket ke final.
"Sangat berat, lawan juga kuat. Kita bermain kompak, semoga final nanti bisa juara," ujar Supriyadi.
Hal tersebut diakui juga pelatih Hussaini. Menurutnya Malaysia tidak terpancing untuk bermain terbuka, bahkan dapat menyulitkan dengan skema-skema serangan baliknya.
"Pertandingan ketat. Saya berharap lawan bermain terbuka, namun Malaysia berusaha untuk main aman. Malaysia bertahan cukup baik, lawan mencoba memanfaatkan momen counter attack," ujarnya.
Di final, Garuda Asia akan berhadapan dengan Thailand, setelah sebelumnya Thailand berhasil menggulingkan Myanmar dengan skor 1-0.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI