Ketika galaksi saling bertubrukan dan bintang-bintang baru lahir, beragam bentuk spektakuler muncul di angkasa. Tak sedikit yang tampak seperti hewan yang kita kenal di Bumi!
Lihatlah ke langit.
Di sana tak hanya ada Bulan, bintang, dan planet, tapi juga ada elang, gajah, dan paus - dan Anda bisa melihat semua ini jika Anda memiliki teleskop yang kuat, dan imajinasi yang lebih kuat.
Astronom sudah lama memberi nama galaksi, nebula, dan fenomena astronomis lain dengan nama hewan yang menyerupai bentuk mereka saat dilihat dari Bumi. Satu nebula bisa terdiri dari setidaknya 20 "hewan", dari ayam sampai cumi raksasa.
Nebula sendiri adalah awan kosmis yang tersusun atas gas dan debu, dikaitkan dengan kelahiran atau kematian bintang-bintang, di mana galaksi-galaksi merupakan paduan jutaan atau bahkan miliaran bintang yang disatukan oleh gravitasi.
"Objek-objek ini begitu menangkap imajinasi manusia," ujar Karen Masters, associate professor astronomi di Harvard College. "Melihat hal-hal yang familiar pada sesuatu yang tidak familiar adalah sesuatu yang manusiawi."
Nama-nama hewan, seperti Galaksi Tikus, telah digunakan selama bertahun-tahun - dan dalam sejumlah kasus, berabad-abad.
"Mereka bukan nama resmi," ujar Thierry Montmerie, mantan Sekretaris Jenderal di International Astronomical Union (IAU), yang memantau pemberian nama pada objek astronomis. "Ini adalah nama informal yang diberikan atas permintaan populer, dan IAU tidak berkeberatan."
Beberapa nama informal tersebut diambil dari mamalia. Bahkan, setidaknya ada tiga galaksi dan enam nebula yang diberi nama dari makhluk bertulang belakang berdarah hangat, seperti Nebula Kepala Kuda, Nebula Cakar Kucing, dan Nebula Manatee.
Dua dari sistem galaksi mamalia tersebut, Tikus dan Kura-kura, memiliki bentuk yang tidak biasa; mereka telah ditarik oleh gravitasi galaksi lain, menghasilkan apa yang disebut para astronom sebagai "ekor gelombang" - ekor dari bintang.
Sementara itu, Galaksi Paus lebih berupa galaksi spiral pada umumnya dengan kelompok bintang yang melingkar keluar dari titik pusat, menyerupai pusaran air. Dari Bumi, galaksi ini dilihat dari tepian, dan di benak para astronom tampak seperti paus yang berenang di semesta.
Seperti Tikus dan Kura-kura, Galaksi Kecebong mendapat bentuknya dari tubrukan galaksi yang diduga terjadi lebih dari seratus juta tahun lalu. Panjang ekor kecebong ini sungguh menakjubkan, sekitar 280.000 tahun cahaya - tiga kali lipat diameter galaksi kita, Bima Sakti.
Mungkin tidak ada galaksi yang diberi nama dari burung-burung, tapi jelas ada banyak nebula burung yang bisa dibahas - baik liat maupun jinak.
Yang paling dikenal, Nebula Elang, mendapatkan namanya dari bentuk yang gelap di tengah-tengah, yang menyerupai burung dalam posisi terbang.
Sejak penemuan nebula tersebut lebih dari dua abad lalu, para astronom telah menemukan bukti lain untuk mengukuhkan tempatnya di dalam kerajaan hewan: bintang-bintang baru keluar dari Nebula Elang, dari apa yang mereka sebut "evaporating gaseous globules"Â alias EGGS!
Nebula lain juga diberi nama dari burung, termasuk Nebula Camar, Pelikan, dan Burung Hantu.
Ada pula nebula yang diberi nama dari tarantula, laba-laba merah, semut, dan kupu-kupu, juga lobster dan udang.
Namun, mungkin tak ada yang lebih terkenal daripada Nebula Kepiting, pertama kali diamati oleh seorang astronom Inggris pada abad ke-18. Pada waktu itu, tidak ada NASA dan Teleskop Hubble.
Tetapi, Nebula Kepiting, yang dihasilkan oleh ledakan bintang, luar biasa terang dan jelas terlihat, bahkan melalui teropong berdaya rendah. Satu abad kemudian, astronom lain William Parsons menggambar sketsa dengan banyak sulur yang tampak seperti kaki-kaki kepiting - setidaknya bagi Parsons ketika itu.
"Ketika Anda melihat objek-objek ini dengan teleskop saat ini, mereka tampak seperti nama-nama mereka," ujar Ray Villard, direktur berita di Space Telescope Science Institute.
Bukan hanya hewan-hewan jinak yang ada di semesta.
Ada Nebula Hiu, yang mendapat bentuknya dari cahaya energi tinggi bintang kelahirannya dan angin antar-bintang. Nebula ini berada sekitar 650 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.
Tetapi, nebula ini bukan "ikan" paling terkenal di semesta. Itu adalah Nebula Ikan Pari, dianggap sebagai nebula termuda - nama yang diberikan kepada nebula yang lahir dari bintang yang sekarat - yang mulai terlihat pada akhir abad lalu.
Namun, hanya 25 tahun lalu, gas-gas yang mengelilingi bintang yang sekarat tidak cukup panas untuk bersinar, tapi kini nebula berbentuk pari tersebut memancarkan gas merah, hijau, dan biru. Nebula Ubur-ubur, Cumi-cumi Raksasa dan Kepala Ikan juga berenang di "laut" kosmik yang luas ini.
Saat ini, astronom masih terus menemukan nebula dan galaksi dalam jumlah besar. Namun, menurut Villard, kemungkinan tak ada lagi "hewan" baru yang akan muncul di angkasa.
"Semua nebula dan galaksi yang cukup besar dan cukup dekat telah ditemukan dan mendapat julukan," ujarnya. "Segala sesuatu yang baru ditemukan umumnya begitu pucat dan jauh, sehingga tidak membutuhkan nama."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H