Apalagi ditambah masa sekarang. Harga-harga serba naik sementara honor guru tetap stabil tidak ada kenaikan. Kalaupun ada masih tidak sebanding dengan kenaikan harga bahan pokok sehari-hari.
Solusinya apa? Jangan tanya guru itu sendiri. Ini bagian yang seharusnya hanya orang-orang berkuasa yang dapat menjawabnya. Melihat anggaran pendidikan yang besar tadi seharusnya permasalahan ini bisa diatasi. Tentunya dengan pelaksanaan yang bersih dan jujur.Â
Seharusnya guru itu diberikan insentif habis-habisan, diberi kesempatan untuk sekolah, meng-upgrade diri agar menjadi guru yang berkualitas.Â
Kenyataannya: justru sekolah menginginkan output murid yang pintar-pintar. Fokus hanya pada lulusan yang unggul. Sementara gurunya, pendidiknya tidak. Logikanya kurang main.Â
Seharusnya guru-gurunya yang hebat dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan, sekolah lagi, dan segala program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru.Â
Namun lagi-lagi pelatihan yang diberikan terkadang tidak tepat sasaran. Masih kurangnya perhatian pimpinan sekolah terhadap guru-gurunya. Ada guru yang berprestasi diluar misalnya.Â
Tapi kurang diapresiasi kepala sekolah bahkan sekadar ucapan selamat atau yang paling sederhana yang bisa dilakukan setiap hari adalah menanyakan kabar. Itupun tidak.Â
Hanya fokus pada nilai sekolah poin akreditasi yang setelah mendapat nilai baik pun, tidak ada impactnya terhadap perkembangan lembaga. Sebagai guru sebaiknya tetap menjaga kewarasan dan fokus pada perkembangan murid.Â
Kembangkan diri secara mandiri. Mengikuti berbagai kegiatan, kursus, membaca buku dan menerapkan metode mengajar yang mutakhir. Semua bisa kita dapatkan dengan mudah di era informasi yang semakin baik ini.Â
Tinggal kembali kepada guru itu sendiri. Mau maju, mau berubah menjadi lebih baik. Atau tetap mengajar yang itu-itu saja sepanjang tahun bertahun-tahun?Â
Jangan banyak berharap kepada sekolah jika kondisinya belum kondusif untuk itu semua. Tetap mengajar, tetap mendidik, dan terus belajar menjadi gurunya manusia. Selamat hari guru Indonesia. Panjang umur guru Indonesia! Â