Mohon tunggu...
Ashfiya Dipta
Ashfiya Dipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan terhadap aktivitas memanah, berkuda, dan olahraga tenis meja. Senang membaca novel karya Tere Liye.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Penguatan Profesional Kependidikan Luar Negeri (P3KLN) Universitas Pendidikan Indonesia di Belanda Tahun 2024

17 Mei 2024   13:45 Diperbarui: 29 Mei 2024   03:57 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki program Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) yang ditujukan bagi mahasiswa dari jurusan pendidikan di semester 6, 7, atau 8. Program ini merupakan pelatihan untuk mahasiswa sebagai calon guru dengan melakukan praktik pendidikan di sekolah selama tiga bulan. Program ini setara dengan Program MBKM, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang bobot waktu belajarnya dapat mahasiswa konversi hingga 20 SKS.

UPI menyediakan dua jenis pelatihan bagi mahasiswa sebagai calon guru, yakni P3K dan P3KLN. P3K diselenggarakan di sekolah lokal yang ada di Bandung dan beberapa kota di Jawa Barat selama 4 bulan, sedangkan P3KLN diselenggarakan di sekolah Indonesia yang ada di luar negeri. Program P3KLN diselenggarakan di dua negara, yakni Thailand selama satu bulan dan Belanda selama tiga bulan.

Indonesia memiliki beberapa sekolah di luar negeri dengan menerapkan kurikulum Indonesia untuk memfasilitasi anak-anak Indonesia yang berada di Eropa (karena tuntutan tempat pekerjaan orang tua ataupun alasan lainnya). Salah satu sekolahnya berada di Den Haag, Belanda. Sekolah Indonesia yang berada di Den Haag disingkat menjadi SIDH.

P3KLN UPI Den Haag merupakan nama kelompok program P3K yang dilakukan di Belanda. Jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini berjumlah 5 orang, 2 dari jurusan Pendidikan Kimia, 1 Pendidikan Biologi, 1 Pendidikan Seni Musik, dan 1 Pendidikan Seni Tari.

Selasa (20/02/2024), setiap ketua prodi dari jurusan yang bersangkutan dan bapak Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Belanda, Bapak Prof. Dr. Agus Setiabudi, M.Sc, melakukan kegiatan serah-terima mahasiswa yang akan melakukan P3KLN.

Dilaksanakannya P3KLN UPI di Den Haag tidak lain adalah bentuk keterbukaan dari Bapak Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Agus Setiabudi, M.Sc, dalam memberikan kesempatan bagi mahasiswa UPI untuk melatih dan mengembangkan potensi baik hard ataupun soft skillsnya sebagai calon pendidik di masa yang akan datang.  Dengan kegiatan ini Atdikbud berharap mahasiswa yang terpilih dapat memiliki pengalaman yang lebih dalam dunia pendidikan baik dalam maupun luar negeri, serta mahasiswa dapat mengobservasi bagaimana penyelenggaraan sistem kurikulum pendidikan lokal dan Internasional  di Belanda.

Senin (04/03/2024), telah dilaksanakan upacara bendera sekaligus penerimaan secara formal oleh Prof. Agus Setiabudi, sebagai Atase Atdikbud sekaligus Plt. kepala SIDH.

Rabu (13/03/2024), kunjungan mahasiswa UPI ke KBRI Den Haag.

Selama 3 bulan, mahasiswa UPI diberikan kesempatan untuk melakukan pelatihan pengajaran di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH), mengobservasi sekolah lokal Belanda, mengeksplorasi museum, melakukan workshop, dan tampil di beberapa kegiatan seni bagi mahasiswa seni.

Terdapat beberapa kegiatan yang kami lakukan selama di Belanda. Dalam pelaksanaannya, kami dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama ialah tiga mahasiswa dari  Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dan dua mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD).

Tiga mahasiswa dari FPMIPA, yakni Adinda dari jurusan Pendidikan Biologi dan Ashfiya serta Tama dari jurusan Pendidikan Kimia, melakukan observasi ke dua sekolah yang ada di Belanda. Pertama, sekolah lokal Nova College di Jadelaan 20, Hoofddorp. 

Foto bersama Mr. Kerstholt sebagai manajer pelatihan Nova College di Hoofddorp (mahasiswa dari kiri ke kanan, Adinda, Tama, dan Ashfiya) - Dok. pribadi
Foto bersama Mr. Kerstholt sebagai manajer pelatihan Nova College di Hoofddorp (mahasiswa dari kiri ke kanan, Adinda, Tama, dan Ashfiya) - Dok. pribadi

Kedua, sekolah Internasional Rijnlands Lyceum di Backershagenlaan 5, Wassenaar.

Foto bersama Mr. Rutkowski sebagai guru IPA dan Fisika - Dok. pribadi
Foto bersama Mr. Rutkowski sebagai guru IPA dan Fisika - Dok. pribadi

Dalam pelaksanaan observasi, kami berkeliling sekolah untuk mengetahui fasilitas yang disediakan sekolah, bertukar informasi mengenai sistem pembelajaran di sekolah, mewawancarai guru dan murid, melihat gaya mengajar beberapa guru, dan mengetahui bentuk rencana belajar yang dibuat oleh guru. Kami berkesempatan mengobservasi selama dua hari di tiap sekolah.

Sedangkan kedua mahasiswa seni melakukan observasi ke sekolah lokal belanda, yaitu Elementary School De Ark yang beralamat di Velserstraat 17, Haarlem.

Foto bersama Mr. Michiel Niemantsverdriet sebagai guru gamelan jawa (mahasiswa dari kiri ke kanan, Zahrah dan Desti) - Dok. pribadi
Foto bersama Mr. Michiel Niemantsverdriet sebagai guru gamelan jawa (mahasiswa dari kiri ke kanan, Zahrah dan Desti) - Dok. pribadi

Selain ke sekolah lokal, kami berkunjung ke Conservatory Van Amsterdam untuk melihat kelas gamelan jawa yang digurui oleh Mr. Michiel.

Kelas gamelan Jawa
Kelas gamelan Jawa

Selanjutnya melakukan kegiatan workshop di salah satu sanggar tari bernama Stichting Dans Aan De Vliet yang dimiliki oleh Miss Mira Moreno.

Workshop di Stichting Dans Aan De Vliet - Dok. pribadi
Workshop di Stichting Dans Aan De Vliet - Dok. pribadi

Berkunjung ke salah satu sanggar gamelan suriname bernama Stichting Gema Rasa (SGR) yang dikelola oleh Ibu Manik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sabtu (20/04/2024), mahasiswa seni tari dan musik, Zahrah dan Desti berpartisipasi dalam konser angklung DYD. Desti menjadi hand sign dalam memainkan angklung dengan lagu All My Loving dari The Beatles dan Zahrah dan menjadi leader Line Dance lagu Sajojo.

Desti menjadi hand sign angklung - Dok. pribadi
Desti menjadi hand sign angklung - Dok. pribadi

Desti bersama rekan dan peserta konser - Dok. pribadi
Desti bersama rekan dan peserta konser - Dok. pribadi

Zahrah menjadi leader Line Dance - Dok. pribadi
Zahrah menjadi leader Line Dance - Dok. pribadi
Kamis (18/04/2024), seluruh mahasiswa perempuan menghadiri kegiatan Girls Day yang diselenggarakan oleh European Patent Convention dengan agenda kegiatan seminar mengenai 3 topik yang berhubungan dengan energi berkelanjutan dan memotivasi peserta didik untuk menjadi seorang inventor dan 4 jenis workshop berbeda. Kegiatan ini juga diikuti oleh empat murid dari Sekolah Indonesia Den Haag dari jenjang SD dan SMP.

Salah satu seminar - Dok. pribadi
Salah satu seminar - Dok. pribadi

Salah satu workshop - Dok. pribadi
Salah satu workshop - Dok. pribadi

Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai setiap kegiatan, silakan berkunjung ke akun kompasiana mahasiswa P3K :
https://www.kompasiana.com/ahmadsindhu1672
https://www.kompasiana.com/zahrahlk
https://www.kompasiana.com/adindafarhanah2723
https://www.kompasiana.com/destiyustianingsih5030

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun