Mohon tunggu...
Ashfi Mazida Mauila
Ashfi Mazida Mauila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konflik Menggunakan Teori Konflik Lewis A Coser

27 Oktober 2022   09:49 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:17 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya melakukan wawancara kepada salah satu mahasiswa magister sains ilmu ekonomi berinisial Mas W, Mas W menceritakan pengalamannya saat dulu setelah ia lulus S1 ia pernah bekerja disebuah perusahaan di Manado. Saat itu ia menjadi salah satu sales yang bertugas mencari customer/mempengaruhi customer. Dalam sebuah perusahaan pastinya mempunyai sebuah department-department yang memiliki jobdesk nya masing-masing. 

Pengalaman Mas W ini, jika setelah mendapatkan customer pastinya akan ada data-data yang harus dimasukkan oleh admin sebagai data yang akan di forward dan difollow up oleh sales. Namun ternyata sudah jadi hal umum perdebatan antara dua department ini, dari pihak admin selalu menyalahkan pihak sales yang dalam pemberian note tidak jelas maupun data yang harus diinput oleh admin tidak lengkap. 

Sedangkan dari sales selalu menyalahkan pihak admin yang dalam melakukan hal penginputan selalu asal-asalan yang penting cepat selesai. Dari hasil wawancara ini, saya melihat kasus ini menjadi sebuah konflik antara department sales dan department admin yang bisa dikaji menggunakan teori konflik Lewis A.Coser. 

Menurut saya, jika Lewis A.Coser melihat suatu fenomena tidak hanya pada dampak yang diakibatkan namun juga dampak positif yang mungkin dihasilkan, konflik yang terjadi dapat menjadi hasil interaksi yang baik untuk seluruh depatment. 

Kekuatan solidaritas dan integrasi kelompok internalnya sangat kuat, dalam satu department akan menguatkan batasan-batasan strukturalnya karena sudah menjadi hal biasa jika kedua department itu saling senggol-senggolan untuk menghindari posisi paling salah, akhirnya juga dapat dilihat jika fenomena yang ada dapat digolongkan ke dalam konflik non-realistis, yaitu mencari kambing hitam atas permasalahan yang ada. 

Kambing hitam disini yaitu dari department informasi dan teknologi, karena dari sinilah akhirnya muncul statement baru bahwa kesalah pahaman tidak akan terjadi ketika kedua department itu mempunyai sistem komunikasi yang baik. 

Dampak positif lain yang ada yaitu department informasi dan komunikasi menghadirkan sistem aplikasi baru disebuah perusahaan yang bisa memberikan akses komunikasi yang baik antar department, dan keunggulan dari sistem baru ini siapa saja yang sedang berkomunikasi memiliki history obrolan yang membuat kedepannya tidak akan ada lagi konflik individu yang dapat merugikan satu department.

Teori ini saya dapatkan dari buku-buku berjudul, "Teori Sosiologi Modern" (2010) karya George Ritzer-Douglas J.Goodman dan "Fungsionalisme dan Teori Konflik dalam Perkembangan Sosiologi" (1988) karya Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H., M.A.-Ratih Lestarini, S.H. Didalam buku ini dijelaskan teori konflik Lewis A.Coser adalah sebuah teori dari hasil integrasi dua perspektif, yang diasumsikan jika kedua perspektif tersebut dikombinasikan dapat menjadi sebuah teori yang besar dan kuat daripada menjadi perspektif yang berdiri sendiri-sendiri. 

Teori konflik sendiri merupakan sebuah teori yang menjelaskan tentang peranan konflik, terutama antara kelompok-kelompok dan kelas-kelas dalam kehidupan sosial masyarakat(Tualeka, 2017) yang mempunyai sifat kompleks dan muncul sebagai kritikan atas teori fungsionalisme struktural. Dalam pemahaman saya teori konflik Lewis A. Coser ini dalam masyarakat tidak hanya memunculkan dampak negatif saja, tetapi juga dapat memberikan dampak yang positif. 

Oleh karena itu, konflik yang tidak akan pernah ada habisnya juga dapat bermanfaat bagi sistem yang bersangkutan karena konflik adalah salah satu bentuk interaksi dan keberadaannya tidak dapat disangkal. Di mana pun orang hidup bersama, bagaimanapun, selalu ada konflik antara kelompok dan kelompok. Konflik juga merupakan faktor penting dalam interaksi, kita tidak bisa mengatakan bahwa konflik selalu buruk, memecah belah, dan merusak. Konflik sudah dapat berjalan jauh dalam kelangsungan hidup kelompok dan dalam memperkuat hubungan antara anggota, seperti memerangi musuh bersama, menciptakan solidaritas dan keterlibatan, dan membuat orang melupakan perselisihan internal mereka.

Teori Konflik ini diperkenalkan oleh Lewis A Coser. Ia adalah sosiolog yang dilahirkan dalam keluarga borjuis Yahudi di Berlin, Jerman, 27 November 1913 namun memberontak melawan kehidupan kelas menengah yang diberikan oleh orang tuanya, Martin (bankir) dan Margaret (Fehlow) Coser. ketika ia masih muda, Coser bahkan sempat bergabung dalam sebuah gerakan sosialis disana. 

Setelah Hitler berkuasa di Jerman, Coser melarikan diri ke Jerman Paris, tempat dia bekerja sambilan, ia disana sendirian. Ia aktif berpartisipasi dalam gerakan sosialis, bergabung dengan beberapa kelompok aktivis, termasuk kelompok Trotskyis disebut "Sparks". Pada tahun 1936, dia akhirnya dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik sebagai ahli statistik perusahaan pialang Amerika. Ia juga belajar di Sorbonne, belajar sastra komparatif, namun kemudian fokus beralih ke sosiologi. 

Pada tahun 1948, setelah periode singkat sebagai mahasiswa pascasarjana di Universitas Columbia, Coser menerima posisi sebagai dosen ilmu sosial di sebuah universitas chicago. Pada tahun 1950, ia kembali ke Universitas Columbia melanjutkan studinya lagi, mendapatkan gelar Ph.D. pada tahun 1954. Dia diminta oleh Universitas Brandeis di Waltham, Massachussets, 1951. menjadi dosen dulu kemudian ia menjadi profesor sosiologi. Perspektif Coser mengenai konflik ini dipengaruhi besar oleh cara pandang Marxis dan latar belakang fungsi berpikir Coser dapat dijelaskan dengan melihat kondisi intelektual, sosial dan politik pada saat itu. 

Status kecerdasan adalah tanggapan pemikiran utama Coser tentang teori struktur fungsional berasal dari: Talcot Parsons dan Robert K. Merton adalah arah teori dominan sosiologi Amerika pada pertengahan 1980-an 1950, teori struktur fungsional menekankan pada proses sosial berdasarkan nilai normatif atau konsensus, ketertiban dan keharmonisan. Teori ini juga melihat masyarakat dalam posisi aman, damai dan dalam solidaritas, tidak ada konflik di antara mereka. Proses konflik terlihat dan dipandang sebagai gangguan atau disfungsional untuk menyeimbangkan seluruh sistem. 

Coser menolak melawan prasangka kebanyakan sosiolog Amerika tentang konsep dan fungsi konflik sosial. Dalam pandangan Coser, konflik tidak hanya memunculkan dampak negatif namun juga memberikan dampak positif integrasi yang menguntungkan bagi sebuah sistem. 

Adapun saran Coser tentang situasi sosial-politik saat itu teori fungsi konflik sosial adalah kuatnya pengaruh anti-Semitisme atau prasangka rasial, perang antar bangsa sering menginspirasi nasionalisme dan patriotisme kebebasan tingkat tinggi Jepang-Amerika, Amerika Serikat dan berbagai konflik lain yang mengikuti  membuat Coser untuk menganalisis penelitian, khususnya konflik antarkelompok solidaritas dengan kelompok. Coser menulis tanpa ragu mengkritisi kondisi politik dan moral masyarakat. sebagai reaksi melawan intoleransi McCarthy pada 1950-an.

DAFTAR PUSTAKA :

Rofiah, K. (2017). Dinamika Relasi Muhammadiyah dan NU Dalam Perspektif Teori Konflik Fungsional Lewis A. Coser. Kalam, 10(2), 469. https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.10

Tualeka, M. W. N. (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern. Al-Hikmah, 3(1), 32--48. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Ah/article/view/409

Soekanto, S dkk. (1988). Fungsionalisme dan Teri Konflik dalam Perkembangan Sosiologi. Jakarta: Sinar Grafika.

Ritzer, George dkk. (2005). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media

Nama  : Ashfi Mazida Mauila

NIM    : 21107020031

Kelas   : Teori Sosiologi Modern A 

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun