Apa yang membuat pendekatan biaya variabel begitu efektif? Dengan memisahkan biaya-biaya yang bersifat variabel (berubah sesuai dengan tingkat produksi) dan biaya tetap (tetap dikeluarkan terlepas dari volume produksi), Batik Lianasari mampu mengidentifikasi dengan lebih jelas produk mana yang paling memberikan kontribusi terhadap laba. Informasi ini sangat berharga dalam pengambilan keputusan strategis, seperti penentuan harga jual, optimalisasi produksi, dan bahkan pengembangan produk baru.
Lebih dari sekadar meningkatkan efisiensi, pendekatan biaya variabel juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi UMKM. Dalam kondisi bisnis yang dinamis, UMKM perlu mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Dengan pemahaman yang mendalam tentang struktur biaya, Batik Lianasari dapat lebih mudah melakukan penyesuaian produksi dan strategi pemasaran sesuai dengan kondisi pasar yang sebenarnya.
Kisah Batik Lianasari ini menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Adopsi teknologi informasi, seperti software akuntansi berbasis cloud, juga dapat mempermudah penerapan metode biaya variabel. Selain itu, UMKM dapat memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia, seperti pelatihan, konsultasi, dan komunitas bisnis, untuk memperoleh pengetahuan dan dukungan yang diperlukan.
Secara keseluruhan, keberhasilan Batik Lianasari menunjukkan bahwa UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Dengan dukungan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan para pelaku bisnis lainnya, ekosistem UMKM di Indonesia dapat semakin kuat dan berdaya saing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H