Saat kening kita beradu, memadu kasih yang terbahak-bahak
Kasih, pada ulat-ulat kutitipkan setangkai cintaku
Agar kelak ketika ia sudah berkupu-kupu aku dak kau kisahnya lebih kasih
Menjadi pelipur penghantar tidur setiap insan yang merana.
Kasih, aku lalai bahwa kau ialah musabab yang dikirim Tuhan
Untuk bibir yang enggan tersungging
Untuk hati yang enggan terkekeh atas segala tentangmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!