Aku lupa, bahwa mencintaimu ialah seporsi air mata
Yang tumpah ruah di setiap ingatan
Yang sendunya lebih baka dari mawar yang layu sebelum kumbang hinggap.
Aku lupa, bahwa mencintaimu ialah seikat murung
Yang tumbuh subur bersama melati yang putihnya mulai pudar
Bermuram durja, seperti hati di sepertiga malam.
Aku lupa, bahwa merindukanmu ialah seutuh doa
Yang ku awali atas nama Tuhan yang Maha Pengasih
Untuk senyummu, yang padanya kutitipkan tawaku
Aku mencintaimu selalu dengan tangis,
Karena gelak tawa adalah milik kita saat bersua
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!