Mohon tunggu...
Ashfa Amatullathifi
Ashfa Amatullathifi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa apa adanya bukan ada apanya di Ilmu Komunikasi Universitas Integrasi Interkoneksi, UIN Sunan Kalijaga 2015. mencoba menganggap ini bukan semata krn tugas, tetapi Kebutuhan seorang Maha_siswa. Salam!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Weekend ala Dlingo

31 Desember 2015   00:44 Diperbarui: 31 Desember 2015   02:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampainya di kawasan Wisata Puncak Becici kita langsung disuguhi oleh pemandangan, yang tak jauh berbeda seperti di hutan pinus Mangunan sebelumnya. Hanya ada sedikit perbedaan, yaitu pohon pinus di puncak Becici ini disadap diambil getahnya. Menurut salah satu sumber rujukan internet getah tersebut digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Gondorukem dan Terpentin. Di sepanjang jalan setapak terdapat bangku-bangku sederhana yang terbuat dari batang pohon pinus dan beberapa ayunan sederhana untuk bersantai menikmati udara yang masih sangat alami.

Setelah berjalan kurang lebih 15 menit, sampai lah kami di tempat yang lebih menanjak. Dan inilah puncak becici. Titik spot untuk melihat indahnya kota Istimewa ini.

Diujung tebing sebelah barat, terdapat beberapa gardu pandang yang menjulang tinggi untuk area berfoto yang lebih ekstrim lagi. Kalau saya pribadi cukup dipinggir tebing seperti diatas. Yang seperti ini saja batin sudah kontra tak karuan, hahaha. Beberapa himbauan dari saya untuk membawa makanan dan minuman untuk antisipasi mengisi tenaga yang terkuras selama perjalanan. terakhir dan yang paling penting adalah always on kamera. Sayang sudah jauh-jauh tanpa ada kenangan.

Sekian info dari saya. semoga bermanfaat, Salam kompasianer!

Sumber gambar: pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun