Mohon tunggu...
Asa Zahara
Asa Zahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak dan journalism

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persamaan dan Perbedaan Teori Hubungan Internasional

13 Oktober 2024   21:33 Diperbarui: 13 Oktober 2024   22:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Hubungan Internasional seperti Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme bisa membantu kita untuk belajar bagaimana negara-negara berinteraksi di dunia internasional. Dimana setiap teori tentunya memiliki cara pandang masing-masing dan berikut merupakan pengertian dari masing-masing teori.

1. REALISME
Realisme merupakan teori tertua dalam hubungan internasional yang berfokus pada pemikiran sisi kompetitif dan konfliktual. Teori ini menekankan bahwa negara merupakan aktor utama didalam sistem internasional yang anarkis dan memiliki prinsip utama bahwa negara lebih memaksimalkan kedaulatan dan kemanan nasional. Tokoh utama dari teori ini adalah Hans Morgenthau, Niccolo Machiavelli, serta Thomas Hobbes.

2. NEO REALISME
Suatu aliran modifikasi dari realisme dan lebih modern yang dikembangkan oleh Kenneth Waltz tahun 1979. Teori ini lebih berfokus pada struktur sistem internasional daripada perilaku ataupun interaksi, dimana negara bertindak untuk menjaga keamanan dan kekuasaan mereka dalam kondisi anarkis.

3. LIBERALISME
Liberalisme merupakan teori yang mengedepankan kerja sama internasional contohnya perdagangan serta diplomasi untuk mengurangi konflik dunia. Teori ini percaya bahwa perilaku negara selalu memilih secara nasional untuk damai. Tokoh utama dari teori ini adalah Woodrow Wilson sebagai Presiden Amerika yang mempromosikan Liga Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia I.

4. NEO LIBERALISME
Teori ini merupakan hasil perombakan atau pembaruan dari teori liberalisme klasik dan menawarkan pemikiran nasionalisme sehingga teori ini berfokus pada kerja sama seperti perdagangan. Neo Liberalisme menyoroti tentang bagaimana aktor negara bukan sebagai aktor tunggal atau pluralisme. Tokoh utama dari Neo liberalisme adalah Adam smith yang menekankan mengenai pasar bebas serta Frederich Hayek yang mendorong mengenai deregulasi dan pengurangan peran pemerintah dalam perekonomian.

Ke empat Teori diatas memiliki beberapa persamaan seperti :

1. Negara sebagai aktor utama
Negara menjadi aktor penting dalam sistem internasional karena memiliki kendali penuh atas kebijakan luar negerinya.

2. Sistem internasional yang anarki
Dimana Realis dan Neorealis percaya bahwa kondisi sistem internasional bersifat anarki sedangkan Liberalisme dan Neoliberalisme juga mengakui anarki tetapi mereka lebih percaya bahwa kerja sama bisa mengurangi risiko konflik.

3.Rasionalitas Aktor
Selain sebagai aktor utama, negara juga dipandang sebagai aktor rasional. Dimana negara bertindak sesuai kepentingan yang sudah di kalkulasi untung maupun rugi untuk mencapai kepentingan nasional.

Perbedaan :

1. Peran Aktor negara
Dalam teori Realisme dan Neorealisme,  negara dijadikan aktor penting satu-satunya sedangkan dalam teori Liberalisme dan Neoliberalisme menekankan bahwa Aktor non-negara juga penting seperti MNC, LSM, dan juga organisasi internasional dalam hubungan internasional.

2. Pandangan tentang anarki
Realisme berpandangan bahwa sistem internasional dalam Hubungan internasional bersifat anarkis, dimana negara harus bertidak sesuai kemauan sendiri untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. 

Tentunya menekankan pada hal persaingan kekuatan dan kekuasaan karena mereka tidak bisa menjamin bahwa negara tidak akan diserang. 

Kemudian Realisme struktural atau Neo Realisme juga mengakui bahwa sistem internasional bersifat anarkis tetapi Neo Realisme menekankan bahwa distribusi kekuasaan antar negara menentukan ketidakstabilan sistem. 

Teori Liberalisme dan Neoliberalisme juga memiliki pandangan terhadap anarki atau mengakui bahwa sistem internasional bersifat anarki, tetapi mereka lebih berpikir bahwa ada jalan lain yaitu negara bisa bekerjasama atau saling bergantung pada ekonomi untuk mencapai keamanan bersama.

3. Pandangan terhadap Perang dan konflik
Pandangan dari Realisme Perang dan konflik dianggap sebagai hal yang tidak bisa dihindari dalam sistem internasional yang anarki. Mereka percaya bahwa Perang suatu cara negara untuk memaksimalkan serta menunjukkan kekuasaan mereka. 

Begitu pula dengan Neorealisme yang menekankan bahwa kekuasaan menjadi salah satu faktor penentu utama Perang. Hal ini bisa dikatakan sebagai persaingan. 

Kemudian teori Liberalisme yang memiliki pandangan bahwa konflik bisa diminimalisir dengan adanya kerja sama internasional, contoh dibidang perdagangan yang dimana negara pasti memiliki kepentingan ekonomi dan hal tersebut mampu mengurangi adanya konflik karena saling ketergantungan serta dapat merusak kepentingan bersama. 

Neo Liberalisme memiliki pandangan yang tidak jauh juga dengan Liberalisme, dimana mereka percaya bahwa negara dapat menyelesaikan suatu konflik dengan adanya kerja sama atau diplomasi di PBB, WTO, maupun MNC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun