Teori Hubungan Internasional seperti Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme bisa membantu kita untuk belajar bagaimana negara-negara berinteraksi di dunia internasional. Dimana setiap teori tentunya memiliki cara pandang masing-masing dan berikut merupakan pengertian dari masing-masing teori.
1. REALISME
Realisme merupakan teori tertua dalam hubungan internasional yang berfokus pada pemikiran sisi kompetitif dan konfliktual. Teori ini menekankan bahwa negara merupakan aktor utama didalam sistem internasional yang anarkis dan memiliki prinsip utama bahwa negara lebih memaksimalkan kedaulatan dan kemanan nasional. Tokoh utama dari teori ini adalah Hans Morgenthau, Niccolo Machiavelli, serta Thomas Hobbes.
2. NEO REALISME
Suatu aliran modifikasi dari realisme dan lebih modern yang dikembangkan oleh Kenneth Waltz tahun 1979. Teori ini lebih berfokus pada struktur sistem internasional daripada perilaku ataupun interaksi, dimana negara bertindak untuk menjaga keamanan dan kekuasaan mereka dalam kondisi anarkis.
3. LIBERALISME
Liberalisme merupakan teori yang mengedepankan kerja sama internasional contohnya perdagangan serta diplomasi untuk mengurangi konflik dunia. Teori ini percaya bahwa perilaku negara selalu memilih secara nasional untuk damai. Tokoh utama dari teori ini adalah Woodrow Wilson sebagai Presiden Amerika yang mempromosikan Liga Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia I.
4. NEO LIBERALISME
Teori ini merupakan hasil perombakan atau pembaruan dari teori liberalisme klasik dan menawarkan pemikiran nasionalisme sehingga teori ini berfokus pada kerja sama seperti perdagangan. Neo Liberalisme menyoroti tentang bagaimana aktor negara bukan sebagai aktor tunggal atau pluralisme. Tokoh utama dari Neo liberalisme adalah Adam smith yang menekankan mengenai pasar bebas serta Frederich Hayek yang mendorong mengenai deregulasi dan pengurangan peran pemerintah dalam perekonomian.
Ke empat Teori diatas memiliki beberapa persamaan seperti :
1. Negara sebagai aktor utama
Negara menjadi aktor penting dalam sistem internasional karena memiliki kendali penuh atas kebijakan luar negerinya.
2. Sistem internasional yang anarki
Dimana Realis dan Neorealis percaya bahwa kondisi sistem internasional bersifat anarki sedangkan Liberalisme dan Neoliberalisme juga mengakui anarki tetapi mereka lebih percaya bahwa kerja sama bisa mengurangi risiko konflik.
3.Rasionalitas Aktor
Selain sebagai aktor utama, negara juga dipandang sebagai aktor rasional. Dimana negara bertindak sesuai kepentingan yang sudah di kalkulasi untung maupun rugi untuk mencapai kepentingan nasional.
Perbedaan :
1. Peran Aktor negara
Dalam teori Realisme dan Neorealisme, Â negara dijadikan aktor penting satu-satunya sedangkan dalam teori Liberalisme dan Neoliberalisme menekankan bahwa Aktor non-negara juga penting seperti MNC, LSM, dan juga organisasi internasional dalam hubungan internasional.